Humas IAIN Sorong — Suasana khidmat menyelimuti lantai dua Gedung Fakultas Syariah dan Dakwah IAIN Sorong, Selasa (17/6/2025) sore. Tepat pukul 15.30 WIT, prosesi Yudisium Gelombang II Tahun Akademik 2024/2025 resmi dimulai, menandai langkah awal 29 mahasiswa sarjana menuju gerbang pengabdian dan karier.

Dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah, acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan I, Ketua Jurusan Syariah dan Dakwah, para koordinator program studi, dosen, serta tamu undangan lainnya. Kharisma dan haru berpadu dalam ruangan saat satu per satu nama lulusan dipanggil berdasarkan Surat Keputusan Dekan Nomor 07 Tahun 2025.

Dari total 32 nama dalam daftar yudisium, hanya 29 mahasiswa yang mengikuti prosesi. Dua mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berhalangan hadir akibat musibah, sementara satu mahasiswa Hukum Keluarga (HK) tertunda karena kendala administrasi. Ketiganya telah lulus secara akademik dan akan diikutkan dalam yudisium berikutnya.

Adapun rincian peserta yudisium sebagai berikut:

  • Ekonomi Syariah: 18 orang
  • Hukum Keluarga: 4 orang
  • Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI): 4 orang
  • Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI): 3 orang

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah, Dr. H. Surahaman Amin, Lc., MA, menyampaikan berbagai capaian membanggakan. Ia menyebut bahwa sekitar 70 persen mahasiswa kini berhasil menyelesaikan studi kurang dari empat tahun, sebuah kemajuan yang akan terus ditingkatkan hingga 100 persen.

Tak kalah membanggakan, 14 dari 18 lulusan Ekonomi Syariah lulus dengan predikat pujian. Sementara dari jurusan KPI dan BPI masing-masing dua dan tiga mahasiswa menyabet predikat yang sama.

“Ini menunjukkan bahwa kualitas bukan dikorbankan demi percepatan,” tegas sang Dekan, menanggapi anggapan bahwa kemudahan prosedur akhir studi berpotensi mengurangi mutu lulusan.

Dalam nada reflektif, dekan menyampaikan bahwa yudisium bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal petualangan baru. Fakultas, ujarnya, akan sepenuhnya mendukung setiap kebutuhan administrasi lulusan terkait ijazah dan dokumen lainnya.

Ia juga berpesan agar lulusan menjadi duta almamater, menjaga nama baik kampus di dunia kerja dan masyarakat. “Bangun koneksi, bangun kolaborasi. Kurangi konten tidak perlu, perbanyak informasi yang membangun,” ujarnya penuh semangat.

Tak lupa, ia mengumumkan pembukaan Program Studi baru: Manajemen Bisnis Syariah, yang akan mulai menerima mahasiswa pada tahun akademik 2025/2026. Prodi ini digadang-gadang menjadi prodi strategis dengan prospek cerah.

Dekan juga mengapresiasi berbagai prestasi mahasiswa, termasuk enam mahasiswa Fakultas Syariah dan Dakwah yang memenangkan ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits tingkat Papua Barat Daya. Selain itu, dua mahasiswa dari prodi Ekonomi Syariah dan Komunikasi dan Penyiaran Islam juga menorehkan prestasi dalam lomba video pendek kerja sama IPPNU dan Dinas Lingkungan Hidup Papua Barat Daya.

“Ini semua anugerah dari Allah. Maka jadikan ilmu sebagai amanah, bukan sekadar kebanggaan,” pesannya menyentuh.

Menutup sambutannya, sang dekan menegaskan pentingnya etika dan akhlak dalam dunia modern. Ia menyoroti contoh negara Swedia yang beralih dari pendidikan berbasis teknologi karena tak menunjukkan hasil terbaik. “Teknologi hanya alat. Membaca buku, membangun akhlakul karimah, itu yang utama.”

Ia juga mengajak mahasiswa untuk terus belajar, bahkan setelah wisuda. “Ucapkan terima kasih pada siapa pun yang berjasa, termasuk guru ngaji dan guru TK kalian,” tuturnya dengan penuh makna.

Acara diakhiri dengan pengumuman resmi yudisium dan pemberian ucapan selamat dari jajaran pimpinan fakultas. Suasana bahagia bercampur haru mewarnai akhir sore di gedung yang menjadi saksi perjalanan para sarjana muda ini.

Selamat kepada para lulusan. Langkahmu baru dimulai.(humas/rn)