Perhelatan akbar Pekan Olah Raga Seni dan Riset (PIONIR) PTKIN se-Indonesia yang akan digelar di UIN Malik Ibrahim Malang, tanggal 15-21 Juli 2019. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Papua Barat menargetkan poin penuh untuk semua cabang yang dilombakan. Dari 39 cabang yang di lombakan pada PIONIR ke-IX, STAIN Sorong turun pada 16 cabang mata lomba. Para peserta yang akan turun di enam belas cabang tersebut telah melakukan pemusatan latihan 3 bulan sebelum PIONIR diselenggarakan.
Nasaruddin selaku ofisial tim mengatakan “masing-masing telah memiliki persiapan yang baik dan akan menargetkan prestasi yang lebih baik dari ajang lomba Nasional sebelumnya”.
Kementerian Agama RI mengangkat tema pada PIONIR kali ini tentang ‘Keberagaman dan Keragaman’. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan semua PTKIN se-Indonesia agar berpartisipasi penuh mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kegiatan.
Hal ini direspon baik oleh Ketua STAIN Sorong, Dr. Hamzah, M.Ag. dan langsung mengkoordinasikan hal ini dengan Wakil Ketua III bidang kemahasiswaan & kerjasama untuk melakukan persiapan dan seleksi peserta, tujuanya diharapkan bisa membawa nama baik STAIN Sorong di kancah nasional.
‘’tahun ini kami memberikan kepercayaan kepada Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) melakukan penjaringan peserta sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Institusi’’ ungkap Haji Umar Sulaiman, M.M. dalam sambutan pembukaan seleksi PIONIR STAIN Sorong beberapa waktu yang lalu. Pada kesemptan yang sama Ketua STAIN Sorong berpesan kepada seluruh ofisial dan peserta untuk selalu menjaga nama baik institusi.
“tahun ini target kontingen bersama ofisial juga diharapkan mampu menjaga nama baik kampus di kancah nasional sebagi wujud nyata moralitas tiga dharma perguruan tinggi di STAIN Sorong” ujar orang nomor satu di STAIN Sorong tersebut.
Keikutsertaan STAIN Sorong pada PIONIR kali ini, mengharapkan medali di tiga cabang yaitu Pencak Silat, Seni, dan Hifdzil Quran. Hifdzil Quran sendiri pada ajang POROS INTIM (Pekan Olah Raga Indonesia Timur) di UIN Allauddin Makassar meraih medali perak, serta Cabor Pencak Silat sebagai cabang yang paling diunggulkan oleh STAIN Sorong. Sedangkan untuk cabang yang baru diikutkan oleh STAIN Sorong adalah film pendek dan DUTA PTKIN.
“Persiapan STAIN Sorong tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini selain melakukan kerjasama dengan mahasiswa kita juga gunakan sistem pendampingan dengan beberapa dosen yang ahli dibidangnya masing-masing, serta melakukan sparing di beberapa cabor seperti Bulutangkis, Tenis Meja, dan Pencak Silat. Sehingga, persiapan kami sangat matang, begitu juga halnya dengan penguatan moralitas dan kerjasama tim juga kami lakukan untuk membangun solidaritas kontingen yang bisa bekerjasama secara tim di dalam maupun di luar lapangan” tutup Nasaruddin yang sebagai salah satu ofisial tim STAIN Sorong.
Harapan-harapan ini tentunya menjadi pemicu motivasi para peserta (atlet) untuk bias memberikan yang terbaik untuk almamater, keluarga, dan bangsa.