Sorong, web.stain.sorong – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong meluncurkan aplikasi SLiMS (Senayan Library Management System) sebagai salah satu bentuk nyata usaha perpustakaan STAIN dalam memberikan manfaat bagi masyarakat (go public).
Perpustakaan STAIN Sorong, saat ini sedang dalam proses pembenahan dari segi kelengkapan buku, fasilitas, serta pelayanan. Kepala Unit Perpustakaan STAIN Sorong, Drs. Ahmadi dalam wawancaranya dengan media web.stain.sorong, 8/7/2019 menyampaikan bahwasanya dalam periode kepemimpinannya yang belum genap satu tahun, perpustakaan STAIN Sorong sudah mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah diterapkannya aplikasi SLiMS yang merupakan aplikasi untuk mengakses judul-judul buku yang tersedia di perpustakaan. Hal ini juga menjadi salah satu jawaban dari tuntutan zaman yakni zaman daring. Dari hal tersebut perpustakaan STAIN Sorong bisa go public.
“menyangkut tentang fenomena dunia pustakaan dan perkembangan media yang merupakan bagian dari tuntutan profesionalisme dalam pengelolaan perpustakaan, ya. Bagaimana juga perpustakaan ini bisa go public, dan sampai saat ini perpustakaan sudah menyiapkan aplikasi SLiMS, yang di situ aplikasi SLiMS itu penggunaannya dalam mengakses buku” tutur Ahmadi lrwat keterangan resminya (8/7/2019).
Dalam waktu dekat perpustakaan STAIN Sorong akan menyelenggarakan Workshop Repositori yang akan menjadi langkah selanjutnya perpustakaan bisa go public, karena repositori ini berguna sebagai gudang atau tempat penyimpanan sesuatu/dokumen. Dalam hal ini repositori difungsi sebagai tempat penyimpanan jurnal bagi dosen dan mahasiswa sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas. Meskipun hal ini bagi dosen tidak masuk ke dalam ranah penilaian.
“dalam waktu dekat kita akan mengadakan workshop repositori. Repositori itu memang tidak masuk bagian dari pada poin kum bagi dosen, tapi kelebihannya di situ bisa menjadi tempat penyimpanan asset STAIN yang berkaitan dengan keilmuan, mulai dari karya mahasiswa dan hasil penelitian dosen, dan bisa diakses oleh public langsung” jelas Ahmadi (8/7/2019).
Keberadaan perpustakaan khususnya di kampus STAIN Sorong tentu memiliki peran sentral dalam menumbuhkembangkan SDM. Mulai dari penyediaan buku-buku yang menjadi konsumsi mahasiswa dan dosen terus diupayakan. Begitu pun halnya dengan fasilitas. Fasilitas yang ada di perpustakaan STAIN Sorong sudah bisa dikatakan standar kenyaman. Akan tetapi, berkaitan dengan pengunjung tentu akan menjadi pekerjaan rumah bagi stakeholder yang ada di perpus, bagaimana menyulap suasana serta hal-hal yang bisa menggait minat pengunjung. Dikatakan oleh Ahmadi, pengunjung perpustakaan belum dikatakan maksimal.
“sampai saat ini kunjungan untuk perputakaan STAIN Sorong, baru berkisar 50-100 mahasiswa setiap harinya. Kalau diasumsikan dengan jumlah mahasiswa yang ada, yakni 1.200 an, belum mencapai 10%” ungkap Ahmadi (8/7/2019).
Sebagai langkah, tambah Ahmadi, untuk meningkatkan pengunjung, perpustakaan sudah menerapkan aplikasi SLiMS dan meningkatkan pelayanan serta berusaha untuk melengkapi buku-buku yang menjadi konsumsi pengunjung. Setiap tahun ada anggaran untuk pengadaan buku, sehingga inilah yang bisa dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk penambahan stok buku.
“kalau dari segi pelayanan kita sudah maksimal, artinya sudah maksimal ya kalua pelayanan, termasuk penggunaan aplikasi SLiMS, dan kenyaman juga sudah refresentatif. Hanya kesadaran untuk membaca aja yang perlu disadarkan sebenarnya. Kemudian dari segi buku sudah, jumlah buku yang sudah terdaftar sebanyak 1.268 buku, dan sejumlah tersebut belum maksimal juga, karena masih terdapat buku-buku yang sifatnya sunnah belem memadai, dan setiap tahun pengadaan buku ada. Apalagi ke depannya STAIN Sorong akan beralih status menjadi IAIN. Oleh karena itu, konsentrasi untuk itu harus ditingkatkan” tutup Ahmadi.
Di hari yang sama, media web.stain.sorong mewancarai salah satu pengunjung atas nama Misna, Jurusan Tarbiyah, semester VI. Misna menerangkan hal yang berbeda dari keterangan yang diungkap oleh Kepala Perpustakaan. Bahwasanya perpustakaan STAIN Sorong dari segi kelengkapan buku, belum lengkap, begitu juga dari segi pelayanan yang masih belum maksimal.
“menurut saya bukunya belum lengkap, fasilitasnya lumayan sudah memadai. Pelayanannya, jujur dari hati, masih kurang” ujar Misna (8/7/2019). (@laluarul)