Humas IAIN Sorong- Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong Hj Sri Lestari, S.Sos mengakui IAIN merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Provinsi Papua Barat Daya yang sarat akan keberkahan di dalamnya.
“Sebagai alumni, saya berdoa untuk IAIN secara khusus, karena di IAIN banyak keberkahan, kenapa saya katakan demikian, karena saya melihat rektor, dosen, itu ilmu-ilmu agamanya luar biasa. Kedekatan dengan Allah, Insya Allah itu mengantarkan para alumni IAIN Sorong banyak yang berprestasi, mendapatkan keberkahan,”ujar Sri Lestari yang ditemui usai hadir memberikan testimoni pada kegiatan rutin pembinaan keagamaan di Masjid IAIN Sorong, Senin (4/2).
Dituturkan oleh Sri Lestari, keberkahan pertama yang sangat disyukuri yang Ia dapatkan adalah bisa kuliah secara gratis di IAIN Sorong melalui beasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) dari Kemenag RI.
Setelah kuliah 4 tahun, bersama beberapa alumni IAIN Sorong tahun 2019, Sri Lestari kembali mendapatkan keberkahan beruntun.
Ilmu yang didapatkan selama kuliah di Fakultas Syariah dan Dakwah IAIN Sorong mengantarkan Sri Lestari bersama 4 orang rekannya diterima jadi Penyuluh agama Islam non PNS di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sorong.
Selanjutnya 2 tahun kemudian, Sri Lestari ikut tes P3K dan alhumdullah lulus. “Alhamdulillah saya kini sebagai penyuluh agama Islam P3K Kabupaten Sorong dan Alhamdulillah lagi ditempatkan yang sangat jauh, di Saigun 1, itu perjalanan saya 3 ,5 jam sampai di sana (Saigun),”ujar Sri Lestari yang juga Ketua BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim) Distrik Aimas Kabupaten Sorong.
Bukan hanya itu, Sri Lestari yang ingin terus mengembangkan ilmunya, ikut tes Pendamping Proses Produk Halal (P3H) yang digelar oleh IAIN Sorong selaku Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H)
“Jadi kami mengikuti pelatihan dan tes 3 kali, alhamdulliah saya lulus. Dari Lembaga P3H ini yang memberikan registrasi ke BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) pusat untuk menerbitkan sertifikat BPJH saya sehingga bisa terjun langsung ke pelaku usaha di Kota dan Kabupaten Sorong untuk mendampingi pelaku usaha mendapatkan sertifikat halal,”tuturnya.
Setelah resmi sebagai P3H , dengan melaksanakan beberapa proses dan prosedur yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha, hingga kini , Sri Lestari mengaku telah menerbitkan 91 sertifikat halal di Kota dan Kabupaten Sorong.
“Untuk rieset-risetnya tentang IT, . Alhamudulillah Ilmu yang saya miiki saya diminta oleh Bimbingan Penyuluh Agama Islam Kasi Bimas Islam jadi nara sumber kepada teman-teman yang lain selaku P3H untuk menjelaskan bagaimana dari awal sampai bisa menerbitkan sertifkat,”ungkapnya.
Ia mengaku terus mengikuti pelatihan dan Alhamdulillah bisa mengikuti prosesnya sebagai pendamping. “Pertama kali saya melaksanakan pendampingan oleh pelaku usaha bakso ikan di Jalan Terong Aimas, tanggal 4. Alhamdulllah tanggal 24 Mei 2023, bisa diterbitkan sertifakat halalnya,. itu pertama kali saya mendampingi pelaku usaha,”tuturnya.
Saat melaksanakan tugasnya sebagai P3H, Sri Lestari mengatakan banyak cerita dan pengalaman yang Ia dapatkan, seperti adanya ujaran sinis dari pelaku usaha.
Seperti saat Ia mendatangi salah satu pekaku usaha, setelah memperkenal diri dan mengatakan kehadirannya selaku P3H, “memangnya ibu lihat di tempat saya ada yang haram,saya digituin,”tutur Sri Lestari seraya tersenyum.
Yang pasti Ilmu didapatkan selama kuliah di IAIN Sorng mengajarkan bagaimana memberikan sumbangsih dengan ikhlas karena Allah SWT, membantu masyarakat dengan berbagai persoalan tentunya yang ada di lapangan, di samping produk halal,”tandas Sri Lestari.
“Jadi mari semunya bapak- ibu, daftarkan putra putrinya kuliah di IAIN Sorong, Insya Allah ada keberkahan didalamnya,”harapnya seraya
mengucapkan terima kasih kepada IAIN Sorong khususnya para dosen atas ilmu yang telah diberikan sehingga Ia kini bisa mengabdi di tengah masyarakat.
Sementara itu Rektor IAIN Sorong, Prof Dr Hamzah, M.Ag saat mengupas tentang produk halal, dikatakan, ketika halal ini sudah mumpuni maka akan jadi transformasi jadi tayyoib. Toyyib berkaitan dengan maslahad.
Halal dan toyyib merupakan instrumen, tapi berkah adalah jadi panduan jiwa kita . berkah jadi insting, etos dan jadi monitoring dalam melaksanakan ini dan itu.
Lanjut dikatakan oleh Prof Hamzah, berkah bisa dibangun secara berkelanjutan, terus menerus. Halal dan toyyob itu sesuatu yang pasti. Berkah sangat mempengaruhi jiwa kita untuk memilih yang halal.
Berkah juga mengarahkan kita untuk selalu berpikir yang baik, mendorong jiwa kita untuk menolak yang haram, berkah yang mengawal jiwa kita 24 jam lebih untuk mendorong kita bisa melahirkan keberkahan-keberkahan yang lain.
“Berkah tidak melihat banyak dan sedikit, tidak melihat enak dan tidak enaknya, tapi lebih melihat pada kebaikan yang kesinambungan, terus menerus. Kebaikan yang berlangsung terus menerus itulah yang disebut berkah,”ujar Prof Hamzah yang menilai testimony Hj Sri Lestari pada kegiatan pembinaan kegamaan sangat luar biasa dan bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan alumni IAIN Sorong lainnya.
Dengan dipandu Kepala UPT TIPD, Erwinestri Nur Afifi, M.Pd, kegiatan pembinaan keagamaan yang digelar secara rutin tiap hari Senin turut dihadiri Kepala Biro AUAK, Wakil Rektor I Dr Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I, Wakil Rektor II, Hasbullah, P.hD M.Pd, Direktur Pasca Sarjana, Dr Indria Nur, M.Pd.I, Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah, Dr Bambang Sunatar, MM, Wakil Dekan 2 Fakultas Tarbiyah, Drs H. Muhammad Satir, M.Pd.I, , pimpinan, para dosen dan staf IAIN Sorong. (ros)