PROFIL INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SORONG
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong merupakan satu-satunya perguruan tinggi Islam Negeri yang berada di Provinsi Papua Barat. IAIN Sorong ini berada di Kota Sorong, tepatnya di Klamono KM 17, Jalan Sorong- Aimas, Klablim, Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat, 98414.
IAIN Sorong ini baru resmi mengalami perubahan alih status dari STAIN Sorong berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2020 yang diterbitkan pada tanggal 28 Februari 2020. Dengan terbitnya PERPRES NOMOR 40 TAHUN 2020 tentang Pendirian IAIN Sorong ini, dan dicabutnya Perpres Nomor 78 Tahun 2006 tentang Pendirian STAIN Sorong, maka Kampus Hijau ini sudah sah mengalami peningkatan status institusi dalam hal manajerial perguruan tinggi.
IAIN Sorong ini mempopulerkan tag line dengan motto “Harmoni dan Produktifitas”, dan Empat Pilar pengelolaan IAIN Sorong yaitu: Ke-Islaman, Ke-Indonesiaan, Ke-Papuaan, dan Kepemimpinan Transformatif”.
Dalam rangka mewujudkan program pendidikan yang lebih baik, terarah, terukur, terencana, dan terakomodir maka diperlukan sebuah rencana strategis. Rencana Strategis ini dibuat lima tahun ke depan, yaitu tahun 2020–2024. Dengan adanya rencana tersebut maka akan ada patokan dan arah yang jelas tentang apa yang akan dicapai dan diraih.
Dalam lima tahun kedepan program pendidikan, baik bidang administrasi umum, akademik dan keuangan serta kemahasiswaan dan alumni akan direncanakan secara matang dan terukur. Program akademik akan diberi landasan yang jelas tentang program dan langkah yang akan dicapai. Administrasi umum dan keuangan akan mempunyai patokan dan perencanaan yang jelas sehingga apa yang diprogramkan dalam bidang ini efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada bidang kemahasiswaan dan alumni ditargetkan memiliki arah kebijakan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai baik dari segi peningkatan kuantitas mahasiswa, kualitas mahasiswa, alumni, dan kelembagaan serta pendataannya yang mudah diakses.
KEHADIRAN IAIN SORONG
Kehadiran IAIN Sorong dapat dikemukakan pada pesrpektif yang beragam.
- Tujuan Politis
Secara politis, perhatian pemerintah terhadap pendidikan Islam di provinsi Papua Barat terutama pendidikan tinggi Islam diawali dengan memberi dukungan berupa fasilitas pada sekolah tinggi agama Islam al-Hikmah dan berikutnya pada penegerian STAI al-Hikmah menjadi STAIN Sorong pada tahun 2006. Peristiwa ini merupakan transformasi jilid I dan perubahan status STAIN menjadi IAIN SORONG Merupakan transformasi jilid II. Secara politik, transformasi ini memberikan citra politik kepada masyarakat Papua Barat terhadap perhatian pemerintah dalam pembinaan pendidikan kegamaan Islam di daerah Papua Barat. Dengan kata lain, Pemerintah memiliki tingkat keberpihakan terhadap penyelenggaraan pendidikan Islam yang secara langsung dibiayai oleh negara dibawah kementerian Agama Republik Indonesia.
Perhatian pemerintah terhadap pengembangan daerah ini dengan menjadikan payung hukum UU Otonomi Khusus, telah memberi angin segar bagi Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan pemekaran Pemerintahan Provinsi, Kota dan Kabupaten. Meskipun luas daerah tidak diimbangi dengan jumlah penduduk, namun pemekaran telah dilakukan yang menghasilkan daerah baru dan menjadikan rentang kendali pelayanan yang tidak panjang sehingga pelayanan dapat lebih dekat kepada masyarakat dalam rangka mempercepat pemerataan pembangunan.
Pada perspektif ini, secara teoritis ”harmonisasi antara masyarakat keagamaan dan Pemerintah” melalui pendidikan keagamaan dapat menemukan titik terang dengan upaya yang sistematis dan berkelanjutan. Kehadiran IAIN Sorong merupakan “jembatan emas” bagi terwujudnya keterpaduan masyarakat keagamaan dan pemerintah, sekaligus sebagai wahana kepedulian pemerintah dalam memberikan perhatian yang seimbang antara pemekaran daerah yang dilakukan pembinaan oleh kementerian dalam negeri dan pembinaan perguruan tinggi keagaman Islam melalui Kementerian Agama.
- Optimalisasi Akses Layanan Pendidikan
Kehadiran IAIN Sorong, telah memberikan akses pendidikan kepada masyarakat muslim baik yang di kota raya (Sorong Raya merupakan istilah yang meliputi Sorong daratan dan plus kabupaten raja ampat) maupun provinsi Papua Barat. Sebagaimana dikemukakan bahwa asal mahasiswa IAIN Sorong berasal dari 11 provinsi, menunjukkan bahwa akses masyarakat sangat luas termasuk dari sisi jangkauan kawasan. Berkaitan dengan alih status IAIN Sorong maka akan memberikan akses kepada masyarakat dengan ketersediaan tawaran sejumlah prodi baru. Pembukaan sejumlah program studi baru, dapat mendorong minat masyarakat untuk memilih prodi yang ada di IAIN Sorong.
Peningkatan atau optimalisasi akses ditandai dengan pemberian aneka prodi, dan bagi masyarakat papua barat yang dalam pemilihan prodi tidak sepenuhnya berdasarkan pada pilihan rasionalitas tetapi lebih kepada hal-hal dan hal yang diluar rasionalitas seperti rasa kebanggan sebagai bagian dari keluarga kampus IAIN Sorong. Dengan kata lain, nama IAIN Sorong akan memberikan kepuasan tersendiri dalam mendorong peningkatan akses layanan masyarakat.
- Proses Integrasi Keilmuan
Kehadiran IAIN Sorong dengan beragam bidang keilmuan bertujuan untuk mempercepat proses integrasi keilmuan Islam. Selama ini, tawaran program studi keagamaan di IAIN Sorong memberi kesan yang dikotomis antara ilmu agama Islam dan ilmu umum. Kehadiran IAIN Sorong diharapkan dapat mewujudkan keinginan banyak pihak dalam mengintegrasikan ilmu keagamaan dan ilmu umum lainnya. Oleh karena itu, IAIN Sorong mengambil filosofi keilmuan pohon pinang sebagai ciri masyarakat Papua yang memegang teguh pendiriannya dalam segala aspek sosial budaya dan pendidikan. Hal ini tampak pada gambar pohon pinang sebagai metaforis keilmuan IAIN Sorong di bawah ini.