Humas IAIN Sorong – Sebanyak 29 calon mahasiswa asing tengah bersaing memperebutkan kursi kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong untuk tahun akademik 2025–2026. Para pelamar berasal dari negara-negara seperti Papua Nugini, Yaman, Afghanistan, Nigeria, Pakistan, dan Madagaskar, yang menunjukkan meningkatnya daya tarik IAIN Sorong di mata dunia.

Seleksi ini menjadi bagian dari proses penerimaan mahasiswa internasional yang difasilitasi oleh International Admission Board IAIN Sorong, dan melibatkan berbagai tahapan mulai dari seleksi administrasi, wawancara daring, hingga verifikasi dokumen resmi.

Program studi yang diperebutkan mencakup berbagai disiplin ilmu, antara lain: English Education, Science Education, Islamic Education Management, Elementary Madrasah Teacher Education (PGSD), Islamic Religious Education, Sharia Economics, Family Law, Islamic Guidance and Psychology, serta Islamic Communication and Broadcasting. Semua program ini terbuka bagi pemeluk agama apa pun, dengan pendekatan inklusif dan berorientasi global.

Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S. Sos., M. A., menyatakan bahwa kampus terus memperluas visinya sebagai pusat pendidikan Islam yang terbuka dan kompetitif di tingkat internasional.

“Kami berkomitmen menjadikan IAIN Sorong sebagai kampus yang terbuka bagi dunia. Masuknya mahasiswa asing bukan hanya memperluas jejaring internasional, tapi juga menjadi bentuk diplomasi akademik yang penting bagi Papua Barat Daya dan Indonesia secara umum,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua International Admission Board IAIN Sorong, Misnariah Idrus, M. A., menekankan bahwa proses seleksi dilakukan secara ketat dan transparan.

“Kami tidak hanya menilai kelengkapan dokumen, tapi juga menggali komitmen akademik dan kesiapan psikologis para pelamar. Kami ingin memastikan bahwa mereka memang siap menjalani studi di lingkungan akademik Indonesia, khususnya di Sorong,” ujarnya.

Jika dinyatakan lolos, para mahasiswa asing ini akan memulai perkuliahan pada tahun akademik 2025–2026. Beberapa dari mereka berpeluang menerima beasiswa dari IAIN Sorong maupun dari Kementerian Agama Republik Indonesia, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pendidikan lintas negara.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi internasionalisasi IAIN Sorong yang terus diperkuat, seiring transformasi kampus menuju status universitas Islam yang unggul dan berdaya saing global. (humas/mi)