Humas IAIN Sorong – Ditandai dengan pengalungan selempang dan penyerahan surat keputusan yudisium, 4 mahasiswa pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong , Rabu (17/7/2024) diyudisium dengan resmi mengantongi gelar magister pendidikan (M.Pd).
Gelar magister pendidikan itu secara resmi diraih setela 4 mahasiswa yakni Ira Verawati Tanebe , Samsul Rizal Tuanany , Wahyudi dan Nurfaidah mengikuti promosi magister dalam sidang terbuka yang dipimpin oleh Direktur Pascasarjana IAIN Sorong, Dr. Bambang Sunatar, SE., MM di Aula IAIN Sorong.
Dihadiri Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram,S.Sos., MA selaku penguji 1, Wakil Rektor 2 Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I selaku penguji 2 , Wakil Direktur Pascasarjana Dr. Fardan Abdillah, M.Pd.I sebagai penguji 3 dan Kaprodi Drs. Hasbullah, M.Pd., Ph.D sebagai penguji 4, promosi magister dari 4 mahasiswa berlangsung lancar.
Dengan tampil menyampaikan abstrak penelitiannya masing-masing, para penguji internal dan penguji eksternal mengajukan pertanyaan yang kesemuanya dapat dijawab oleh promovendus dengan lancar.
Sesuai Keputusan Direktur Program Pascasarjana Nomor : 01 Tahun 2024 tentang Penetapan Yudisium Kelulusan Mahasiswa Program Pascasajarjana IAIN Sorong, yang dibacakan oleh Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Sorong, Dr. Fardan Abdillah, 4 mahasiswa yakni Ira Verawati Tanebe dengan yang lahir di Kasuweri 25 April 1984 dinyatakan lulus dengan masa studi 2 tahun 10 bulan 17 hari, IPK 3,63 (sangat memuaskan), Samsul Rizal Tuanany, lahir di Maluku Tengah 6 Juni 1988, masa studi 3 tahun 10 bulan 17 hari, IPK 3,39 (memuaskan) , Wahyudi, lahir di Waisarissa 23 November 1986 masa studi 2 tahun 10 bulan 17 hari, IPK 3,71 (sangat memuaskan) dan Nurfaidah, lahir di Ujung Pandang 8 Januari 1992, masa studi 3 tahun 10 bulan 17 hari , IPK 3, 71 (sangat memuaskan).
Seperti yang disampaikan oleh Direktur Pascasarjana IAIN Sorong, Dr. Bambang Sunatar, yang terjadwal mengikuti promosi magister dan yudisium pertama di tahun 2024 ini ada 5 orang, namun 1 orang yakni Ismail Z. Betawi (mantan Kepala Sekolah MAN IC Sorong) berhalangan hadir karena tidak mendapatkan tiket berangkat dari Kendari ke Sorong.
Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana IAIN Sorong Dr. Bambang Sunatar mengatakan, promosi magister merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan sejak jaman kepemimpinan mantan Direktur Pascasarjana Dr. Surahman Amin, Lc., MA (kini Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah) kemudian dilanjutkan oleh Dr. Indria Nur, M.Pd.I , mantan Direktur Pascasarjana yang kini menjabat Dekan Fakultas Tarbiyah dan hingga kini tahun 2024, dimana Bambang Sunatar memimpin Program Pascasarjana IAIN Sorong.
Dikatakan oleh Dr. Bambang Sunatar, IAIN Sorong merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang melaksanakan promosi magister. Karena di tempat lain, promosi magister biasanya dilaksanakan di level S3.
Kepada 4 mahasiswa yang diyudisium, Direktur Pascasarjana , Dr. Bambang Sunatar berpesan, “Jagalah nama baik almamater , bagaimana pun juga hari ini bapak- ibu mengakhiri status sebagai mahasiswa IAIN Sorong, secara otomatss nama IAIN Sorong akan melekat terus pada diri anda, karena di IAIN Sorong lah anda menjadi seorang magister pendidikan,”pesan Bambang Sunatar kepada 4 promovendus.
Dr. Bambang Sunatar juga mengungkapkan, promosi magister ini merupakan yang pertama di tahun 2024. Selanjutnya Pascasarjana IAIN Sorong mengagendakan akan melaksanakan promosi magister dan yudisium kepada 12-15 mahasiswa di Kabupaten Fakfak.
“Kemungkinan besar kami akan ke Fakfak untuk melakukan ujian tesis kemudian dilanjutkan dengan promosi magister dan yudisium di Kabupaten Fakfak,”tandasnya.
Sementara itu Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan. Yang pertama kepada 4 orang mahasiswa yang baru diyudisium untuk jangan lupa diri, terus belajar karena ilmu pengetahuan itu terus mengalami perubahan, berkembang dari waktu ke waktu.
Selain itu, rektor juga berharap agar 4 mahasiswa yang diyudisium itu mampu menerapkan ilmu yang diperoleh sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
“ Ini yang paling penting. Pengetahuan yang kita dapatkan itu penting sekali untuk kita terapkan sehingga ilmu itu bisa bermanfaat bagi orang lain. Jangan sampai ilmu sudah didapatkan kemudian diam-diam saja, tidak mau kasi tahu orang lain, nanti berdosa,”tandas Dr. Suparto Iribaram.
Selain itu, Suparto Iribaram juga berpesan untuk membangun jaringan, melakukan kolaborasi dengan pihak lain yang ahli dibidangnya.
“ Kemudian kita juga harus terlibat dalam proses yang namanya pengabdian, ini penting. Jadi bagaimana pengetahuan yang kita miliki digunakan ebagai salah satu unsur dalam pengabdian pada masyarakat. Misalnya mendorong orang untuk mengembangakn pendidikan. Memang banyaik tantangan yang akan kita hadapai. Bagaimana kita aka berhadapan dengan orang-orang yang pemahamannya masih tradisional,”tandas Suparto Iribaram.
Lebih lanjut rektor pun bangga dengan Ira Verawati Tenebe, wanita asli Papua yang bertekat menyelesaikan pendidikan S2nya, yang menunjukkan bahwa wanita asli Papua tidak hanya berada di “garis belakang” tapi juga harus memiliki pendidikan yang layak.
“Penting sekali bapak ibu yang baru selesai diyudisium bahwa harus memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan,”tandas Suparto Iribaram.
Promosi magister dan yudisium yang diakhiri dengan pose bersama dan pemberian ucapan selamat dihadiri Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Dr. H.M. Arsyad Ambo Tuo, M.Ag, Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah, Dr. Surahman Amin, Lc., MA, Dekan Fakultas Tarbiyah Dr. Indria Nur, M.Pd.I, Mudir Mahad Al Jamiah, Dr. Muhammad Huzain, S.Fil., M.Si, para dosen, keluarga dari empat promovendus, mahasiswa serta tamu undangan lainnya. (rosmini)