Humas IAIN Sorong – Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong menerima kunjungan jajaran pimpinan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri dalam kegiatan Benchmarking dan Visiting Lecture, yang berlangsung di Aula Fakultas Tarbiyah IAIN Sorong pada Kamis (16/10) pukul 09.00 WIT.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor IAIN Sorong beserta Wakil Rektor I, Dekan Fakultas Tarbiyah, Ketua LPM, jajaran pimpinan fakultas, serta puluhan mahasiswa. Acara pembukaan berlangsung hangat dan penuh keakraban meski dalam suasana sederhana, menandai komitmen kedua lembaga untuk memperkuat kerja sama dan berbagi praktik baik dalam pengelolaan pendidikan tinggi Islam yang inklusif.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Sorong, Dr. Indria Nur, M.Pd.I, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kunjungan UIN Kediri. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam mengoptimalkan layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi menuju kampus yang inklusif dan adaptif terhadap keberagaman.

“Ini sebuah kehormatan bagi kami. Melalui kegiatan benchmarking dan visiting lecture ini, kami berharap dapat memperkaya pengalaman akademik, terutama dalam pengembangan kampus inklusif,” ujarnya.

Dr. Indria juga menyoroti perkembangan IAIN Sorong dalam dua tahun terakhir di bawah kepemimpinan Rektor Dr. Suparto Iribaram, yang mulai membuka diri terhadap mahasiswa non-muslim, termasuk mahasiswa asing asal Papua Nugini.

“Kami berupaya terus mendukung kegiatan perkuliahan bagi mahasiswa asing maupun non-Islam karena ini merupakan kebutuhan riil di Papua yang masyarakatnya majemuk. Hal ini juga bagian dari strategi menuju transformasi menjadi UIN,” jelasnya.

Selain itu, IAIN Sorong juga mengimplementasikan kurikulum baru yang dirancang untuk mengakomodir keragaman mahasiswa dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya. Selain itu ada juga mata kuliah Papuanologi, yang menjadi wadah pembelajaran tentang budaya dan alam Papua sebagai identitas lokal yang khas dan inklusif.

Sementara itu, Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA, dalam sambutannya menekankan pentingnya membangun ekosistem akademik yang mampu merefleksikan nilai keberagaman dan keterbukaan.

“Kami berterima kasih atas kehadiran guru besar dan akademisi dari UIN Kediri. Kunjungan ini sangat berarti bagi kami di timur Indonesia. Pulau Jawa menjadi barometer pendidikan, dan kami ingin belajar sekaligus berbagi pengalaman,” ungkapnya.

Rektor juga mengungkapkan bahwa IAIN Sorong tengah bersiap menyambut mahasiswa asing dari Nigeria, Madagaskar, dan Papua Nugini. Ia berharap langkah ini dapat menjadi jembatan diplomasi budaya dan pendidikan.

“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang terbuka dan beradab. Melalui sistem pendidikan dan lingkungan belajar yang baik, kami berharap dapat menghapus pandangan negatif tentang Indonesia di luar negeri,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mengajak para tamu menikmati keindahan alam Papua yang disebutnya sebagai “tanah dengan seribu keindahan”, sekaligus menegaskan harapan agar kerja sama ini dapat berlanjut dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan manusia di Papua Barat Daya.

Dari pihak tamu, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Syekh Wasil Kediri, Prof. Dr. Munifah, M.Pd, mengapresiasi sambutan hangat sivitas akademika IAIN Sorong. Ia menilai bahwa IAIN Sorong memiliki keunikan tersendiri dalam penerapan pendidikan inklusif di tanah Papua.

“Kami datang untuk melakukan benchmarking pendidikan inklusif. Di UIN Kediri, diversitas mahasiswa dan dosen kami belum seberagam di IAIN Sorong. Karena itu, kami ingin belajar bagaimana pengelolaan dan pendekatan akademik dilakukan di sini,” ungkapnya.

Prof. Munifah juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program Professor Mengabdi, sekaligus ajang memperkuat kolaborasi akademik antarperguruan tinggi Islam.

Sebagai bagian dari kegiatan, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Tarbiyah IAIN Sorong dan Fakultas Tarbiyah UIN Syekh Wasil Kediri, yang kemudian dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama antar program studi—yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Tadris Bahasa Inggris (TBI), dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

Usai penandatanganan kerja sama, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Visiting Lecture yang menghadirkan empat narasumber dari UIN Kediri.

  1. Prof. Dr. Munifah, M.Pd – Membingkai Kontribusi dan Arah Pengembangan Pesantren Berbasis Standarisasi Manajemen Pendidikan
  2. Dr. Munawah, M.Pd – Inovasi Pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Cinta
  3. Prof. Dr. Fathor Rosyid, M.Pd – Integrating AI-Tools in English Language Teaching: Contribution and Challenges
  4. Prof. Dr. Iskandar Tsani, M.Ag – Asesmen Efektif untuk Pengembangan Akhlak dan Karakter Siswa

Melalui kegiatan ini, kedua fakultas berkomitmen memperkuat jejaring akademik, memperluas wawasan internasionalisasi kampus, serta mendorong terwujudnya pendidikan Islam yang lebih terbuka, adaptif, dan relevan dengan tantangan zaman.

Kegiatan Benchmarking dan Visiting Lecture ini menjadi bukti nyata bahwa IAIN Sorong bukan hanya hadir sebagai institusi pendidikan di wilayah timur Indonesia, tetapi juga sebagai motor penggerak transformasi pendidikan Islam yang humanis dan inklusif. Melalui inovasi kurikulum, penerimaan mahasiswa lintas agama dan bangsa, serta kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi nasional maupun internasional, IAIN Sorong terus memperluas kontribusinya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan sumber daya manusia di tanah Papua.

Dengan semangat IAIN Sorong Kitorang Punya, IAIN Sorong menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus yang membuka ruang dialog, membangun harmoni dalam keberagaman, dan melahirkan generasi yang berwawasan global serta berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.(humas/rn)