Humas IAIN Sorong – Sebanyak 10 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2024 di lingkungan IAIN Sorong mengawali perjalanan karir mereka dengan aksi nyata peduli lingkungan. Pada Senin (2/6), mereka melaksanakan kegiatan penanaman pohon di area kampus, sebagai bagian dari komitmen mengimplementasikan nilai-nilai ekoteologi yang digaungkan Kementerian Agama RI di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. Senin,2 Juni 2025

Kegiatan ini tidak sekadar seremonial, melainkan menjadi ruang pembelajaran kontekstual bagi para calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka diajak untuk memahami bahwa tugas ASN tidak hanya berkutat pada pekerjaan administratif atau Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga menuntut keterlibatan aktif dalam menjawab tantangan sosial dan ekologis masyarakat.

Dalam kegiatan penanaman ini, para peserta tidak hanya menanam bibit pohon matoa tapi juga pohon yang beragam lainnya seperti mangga, rambutan, klengkeng, dan

beberapa pohon lainnya. Tentunya ini menambah jumlah bibit tanaman yang sebelumnya telah ditanam oleh para PPPK formasi 2024 yang ikut dalam program ini  beberapa waktu lalu.

Ditemui di sela-sela kegiatan, salah seorang CPNS mengungkapkan kebanggaannya bisa terlibat dalam aksi ini. “Ini pengalaman yang sangat berarti. Saya senang bisa berkontribusi, sekecil apa pun, untuk membangun kesadaran lingkungan terutama di lingkungan Kemenag. Kegiatan ini memantik semangat saya untuk menjadi ASN yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan,” tuturnya dengan semangat.

Aksi penanaman pohon ini juga mencerminkan upaya transformasi birokrasi di tubuh Kementerian Agama. ASN tidak hanya dituntut memiliki kompetensi teknis, tetapi juga integritas etis dan kesadaran ekologis. Harapannya, mereka bisa menjadi agen perubahan yang tidak hanya memberikan pelayanan prima kepada publik, tetapi juga menginspirasi masyarakat dalam membangun keberlanjutan lingkungan.

Dengan kegiatan ini, IAIN Sorong dan Kemenag RI ingin mengukuhkan peran pendidikan tinggi keagamaan sebagai garda terdepan dalam merespons isu-isu lingkungan, sekaligus mempersiapkan ASN yang unggul, berintegritas, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian bumi. (humas/rn)