Humas IAIN Sorong – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong dan para mahasiswa mengikuti sosialisasi kanker dan tumor yang digelar di Aula IAIN Sorong, Rabu (19/6) .
Kegiatan sosialisasi kanker dan tumor menghadirkan pemateri Indri Mufti Fadila, A.Md Ked dari Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI) menarik perhatian para peserta.
Mewakili pimpinan IAIN Sorong, Samsudin Datu, S.Pd.I., M.Pd mengatakan, kesehatan itu sangat mahal , karena itu lebih baik melakukan pencegahan daripada pengobatan.
Dari pengalaman penyakit kanker otak yang pernah dialami istrinya, Samsudin Datu mengatakan hendaknya lebih memperhatikan kesehatan , dan menghindari berbagai makanan yang dapat memicu munculnya penyakit kanker.
Dikatakan oleh Samsudin Datu, kesehatan itu sangat mahal, karena itu pencegahan lebih baik dari pengobatan.
“Kalau bukan diri kita sendiri yang menjaga diri kita , siapa yang akan menjaga diri kita . Jadi jangan bilang gorengan itu enak, tapi cek dulu, minyak gorengnya sudah dipakai berapa kali,”ujar Samsudin Datu.
Dalam sosialisasi penyakit kanker dan tumor , Indri dari YSKI menjelaskan secara lengkap tentang penyakit kanker, mulai dari pemicu , gejala hingga pengobatan kanker dan tumor.
Bahwa pemicu kanker bisa dari genetik/keturunan, radiasi kimia/fisika, makanan, minuman (zat carsinogen) dan cara pengolahan dan penyajian makanan yang salah. Paparan radiasi ponsel pun bisa menjadi pemicu seseorang terkena kanker.
Untuk kanker prostat, faktor yang berisiko adalah pria berusia lebih dari 40 tahun, pria ras kulit hitam, profesi yang berpotensi seperti sopir, petani, orang yang suka mengangkat beban berat, dan orang yang bekerja banyak duduk.
Selain itu kanker prostat juga bisa muncul dari hubungan intim suami istri yang sangat jarang (suami terlalu sering menahan hasrat) dan paparan bahan kimia senyawa kadium pada rokok.
Dijelaskan oleh Indri kanker prostat awalnya tidak menimbulkan gejala. Namun setelah kanker prostat membesar maka akan terasa nyeri pada pinggang, punggung dan pangkal paha, susah buang air kecil, timbul bercak darah pada urine/sperma dan berat badan turun drastis.
Mahasiswi yang hadir tampak begitu serius menyimak ketika penjelasan sampai pada kanker serviks, kanker pada indung telur atau ovarium hingga pada kanker payudara.
“Astagfirullah, ih ngeri,”ucap salah satu mahasiswi ketika pemateri, Indri dari YSKI menampilkan slide korban penyakit kanker rahim.
Wanita yang berisiko terkena kanker yang ada di leher Rahim atau serviks adalah wanita yang sering bergonta ganti pasangan, wanita yang melakukan seks bebas atau seks dibawah usia 16 tahun atau menikah dini dan wanita yang tidak pernah menjaga kebersihan alat kelaminnya atau jorok.
Selain itu, Indri juga menjelaskan soal kanker yang ada diindung telur atau ovarium. “Wanita yang berisiko terkena kanker yang ada di indung telur atau ovarium adalah karena penggunaan alat kontrasepsi pil KB lebih dari 5 tahun, wanita yang terus bekerja shift di malam hari, tumbuhnya tumor di dalam indung telur (ovarium) seperti miom dan kista.
Sedangkan pada kanker payudara, dijelaskan bahwa wanita yang berisiko terkena kanker payudara adalah wanita yang setelah melahirkan, tidak mau menyusui, wanita yang mau menyusui hanya dengan sebelah payudaranya saja. Dan obesitas atau kegemukan.
Bukan hanya wanita, pria pun berisiko terkena kanker payudara yakni jika ada faktor genetic dari keluarga yang menderita kanker, pria perokok aktif dan pecandu alcohol serta pria yang suka mengkonsumsi makanan yang mengandung zat carsinogen.
Lebih lanjut, Indri juga menjelaskan preventif yang bisa dilakukan untuk menghindari kanker dan tumor adalah melakukan pola makan yang sehat dan teratur, konsumsi makanan yang berserat tinggi seperti buah dan sayur, hindari makanan yang berlemak tinggi, hindari rokok dan minuman keras dan hindari makanan dan minuman yang mengandung zat carsinogen (pengawet).
Antusias peserta dalam kegiatan sosialisasi ini terlihat saat sesi tanya jawab. Menjawab pertanyaan Dr Hasbiah, dikatakan oleh Indri bahwa meski bukan kanker ganas, namun kanker yang sudah dioperasi bisa muncul lagi.
Yang terpenting dalam sosialisasi ini, Indri mengungkapkan beberapa tanaman herbal yang bisa dipakai untuk mencegah penyakit kanker, seperti keladi tikus, benalu pada tanaman teh dan temu putih.
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Sorong, Dian Prameswary Suparto Iribaram menilai kegiatan sosialisasi kanker dan tumor dari YSKI sangat bermanfaat terutama bagi ibu-ibu dan para mahasiswi.
“Dengan adanya sosiasilasasi seperti ini mahasiswa putri bisa lebih aware bagaimana sih supaya jaga kesehatan. Untuk ibu-ibu kita tidak menyangkal umur ya, kalau aware sekarang mungkin sudah sedikit terlambat , kalau anak-anak putri lebih awal mereka bisa tahu lebih banyak dan melakukan pencegahan terhadap penyakit kanker dan tumor ,”ujar Dian Suparto Iribaram.
Menilai begitu pentingnya sosialisasi tentang penyakit kanker dan tumor bagi kaum wanita, Ketua DWP IAIN Sorong, Dian Suparto Iribaram menginginkan kegiatan yang sama dapat digelar dengan dihadiri semua pengurus dan anggota DWP IAIN Sorong. (rosmini)