Humas IAIN Sorong – SAAT mendapat ucapan selamat atas kelulusannya, Ira Verawati Tanebe tampak penuh haru diselimuti rasa gembira yang mendalam bahwa Ia ternyata bisa meraih gelar S2.
Dalam haru birunya, beberapa kali wanita kelahiran Kasuweri, 25 April 1984 ini menyeka air matanya. Kelopak matanya pun tampak sembab, meski begitu raut wajah dengan rona bahagia tergambar dari senyum manisnya.
Bersama 3 promovendus lainnya, perempuan asli Kokoda Kabupaten Sorong Selatan ini dinyatakan lulus setelah mempresentasekan hasil penelitiannya pada Promosi Magister dan Yudisium Program Pascasarjana di Aula Kampus IAIN Sorong, Rabu (17/7/2024) .
Dalam sidang terbuka promosi magister dan yudisium yang dipimpin oleh Direktur Pascasarjana IAIN Sorong Dr. Bambang Sunatar, SE., MM, promovendus Ira Verawati Tanebe tampil menyampaikan abstrak penelitiannya berjudul “Eksistensi Pendidikan Islam di Wilayah Minoritas Muslim Distrik Kokoda Kabupaten Sorong Selatan”.
Selain pertanyaan dari penguji internal pascasarjana IAIN Sorong, Ira Tanebe yang sehari-hari Guru di SMP Negeri 1 Kokoda Distrik Kokoda Kabupaten Sorong Selatan, juga harus menjawab pertanyaan dari penguji eksternal.
Dengan penuh percaya diri, Ira mantap menjawab pertanyaan dari penguji dan selanjutnya bersama 3 promovendus lainnya, ibu 3 anak ini dikukuhkan dalam prosesi yudisium yang dipimpin oleh Direktur Pascasarjana IAIN Sorong Dr. Bambang Sunatar, SE., MM.
Dalam sidang terbuka promosi magister dan yudisium program pascasarjana sebagai penguji 1 Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA, penguji 2, Wakil Rektor 2 Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I, Wakil Direktur Pascasarjana Dr. Fardan Abdillah, M.Pd.I sebagai penguji 3 dan Kaprodi PAI Pascasarjana, Hasbullah, M.Pd., Ph.D sebagai penguji 4.
Dengan selempang kelulusan berwarna merah maron bertuliskan Ira Verawati, S.Pd., M.Pd, ibu 3 anak ini seakan tidak percaya bahwa Ia pada akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan S2nya. Bahkan Ira Verawati Tanebe merupakan perempuan asli Kokoda pertama yang meraih gelar S2 di IAIN Sorong.
“Alhmadulillah IAIN Sorong telah memberikan kontribusi, memberikan kesempatan kepada kami perempuan asli Papua untuk melanjutkan pendidikan bahkan bisa memberikan yang terbaik,”ujar Ira Tanebe yang ditemui usai menerima ucapan selamat dari tamu undangan.
Dalam penuturannya, Ira Tanebe yang mengaku menyelesaikan S1 pada Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAIN Sorong tahun 2015 lalu. Kemudian Ia terdorong melanjutkan S2 di IAIN Sorong karena adanya motivasi yang kuat dari dirinya untuk menunjukkan bahwa perempuan Papua itu tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi juga memiliki kebebasan, memiliki hak untuk meraih pendidikan yang setinggi-tingginya guna memperbaiki kehidupan di masa mendatang.
Keinginan lanjut S2 tambah kuat saat Ira Tanebe mendapat dorongan, motivasi dari Dr. Indria Nur, M.Pd.I mantan Direktur Pascasarjana yang kini menjabat Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Sorong.
“Selain dari motivasi saya sendiri, saya juga termotivasi dari ibu dosen Dr. Indria Nur untuk melanjutkan S2. Saya bisa raih gelar S2 ini terinspirasi dari Ibu Dr. Indria Nur yang mendorong saya saat masih kuliah S1 dulu ntuk melanjutkan S2,”tutur Ira Tanebe.
Karena biaya kuliah S2 murni dari dirinya sendiri, Ira Tanebe mengaku perkuliahnnya dilalui dengan tertatih-tatih, sempat tertunda namun akhirnya dalam waktu 2 tahun 10 bulan 17 hari, akhirnya Ia bisa lulus S2 juga dengan IPK 3, 63 (sangat memuaskan).
“Saya kuliah S2 ini atas biaya saya sendiri, tidak ada bantuan dari pemerintah. Tapi alhamdulllah bisa menyelesaikan pendidikan S2 meski dalam jangka waktu cukup lama yaitu 2 tahun 10 bulan lebih,”tandasnya seraya mengungkapkan cepat lulus itu waktunya 1 tahun 11 bulan.
Adanya dorongan dari suaminya serta spirit dari ketiga anaknya membuat Ira Tanebe makin mantap dalam meraih masa depan yang lebih gemilang,
Meski pendidikannya lebih tinggi dari suaminya yang guru honorer di SD Kokoda Kabupaten Sorong Selatan, Ira Tanebe mengatakan akan tetap melaksanakan perannya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai kepala keluarga adalah tetap suami tercintanya. “Walaupun saya sudah S2 tapi pimpinan dalam keluarga itu tetap suami,”pungkasnya seraya tersenyum tipis. (rosmini)