Rangkaian penandatanganan MoU dengan KPWI Kota Sorong.(rosmini)

Humas IAIN Sorong – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong Dr Suparto Iribaram, S.Sos MA menggencarkan upaya pengembangan kampus dengan menggalang sejumlah stakeholder di Provinsi Papua Barat Daya.
Setelah menandatangani nota kesepahaman, Memorandum Of Undertanding (MoU) dengan MAN Insan Cendekia Sorong dan Pondok Pesantren Roudlotul Khuffaz, Rektor IAIN Sorong, Dr Suparto Iribaram juga mengundang stakeholder dari 5 organisasi wanita Islam di Sorong.
Pada pertemuan yang berlangsung di Lantai 2 Gedung Rektorat, Kamis, (16/5), hadir ketua dan pengurus Muslimat NU Kota Sorong, Koordinator Pengajian Wanita Islam (KPWI) Kota Sorong, Fatayat NU Kota Sorong, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Sorong dan Gabungan Majelis Taklim Kabupaten Sorong.
Dikesempatan tersebut Rektor IAIN Sorong, Dr Suparto Iribaram mengatakan sangat penting menghadirkan ibu-ibu dari berbagai organisasi Islam tersebut, tujuannya tak lain dalam rangka meningkatkan sinergitas guna mencapai cita-cita bersama.
Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia di Provinsi Papua Barat Daya, Dr Suparto Iribaram mengatakan, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri .
“Kami butuh dukungan dari ibu-ibu semua, para stakeholder di daerah ini,”tandas Dr Suparto Iribaram
Menerapkan konsep moderasi beragama sebagaimana yang sering didengungkan oleh Kementerian Agama RI, dalam kepemimpinannya, Dr Suparto Iribaram ingin menunjukkan bahwa IAIN Sorong bukanlah kampus yang ekslusif khusus untuk muslim saja, tapi terbuka untuk umum.
Salah satu wujud kongkrit yang akan diterapkan adalah nantinya akan dibuka lebih banyak jurusan atau program studi umum sehingga yang non muslim juga bisa kuliah di IAIN Sorong.

Suasana pertemuan Rektor IAIN Sorong, Dr Suparto Iribaram,,S.Sos MA dengan ibu-ibu dari

Dalam upaya menambah jumlah mahasiswa, Dr Suparto berharap dukungan dari ibu-ibu , bukan hanya menyarankan putera puterinya untuk kuliah di IAIN, ibu-ibu yang mau lanjut pendidikan sarjana ataupun pascasarjana , IAIN dengan segala fasilitasnya tentu sangat terbuka.
Dalam pertemuan yang dipandu Syamsudin Datu, S.Pd.I, M.Pd suasana berlangsung penuh akrab. Rektor IAIN Sorong didampingi Dr Sudirman, SH, M.Hi juga menyampaikan beberapa agenda Dharma Wanita IAIN Sorong dalam bersinergi dengan organisasi wanita Islam di Papua Barat Daya, seperti upaya meningkatkan UMKM , mengadakan pengajian bersama ataupun kegiatan lainnya.
Diantara ibu-ibu yang hadiri, ada yang menyampaikan kalau putera puterinya kuliah di IAIN Sorong dan menilai biaya kuliah di IAIN Sorong lebih murah.
Terlebih di IAIN Sorong juga tersedia beasiswa yang sangat membantu mahasiswa.
Bagaimana IAIN Sorong memberikan kemudahaan kepada masyarakat yang mau kuliah pascasarjana tapi dihadapkan dengan kesibukan di kantor diungkapkan oleh salah seorang ibu yang menuturkan testimoninya.
Bahwa dengan kuliah non reguler yang dibuka pascasarjana IAIN Sorong dua tahun lalu, Ia yang orang kantoran dan juga ibu rumah tangga sangat terbantu karena sambil masak di dapur pun bisa menyimak materi kuliah dari dosen pascasarjana.
Karena 4 organisasi yang diundang sudah ada MoU dengan IAIN Sorong, sehingga dalam pertemuan tersebut, penandatanganan MoU pun hanya dilakukan dengan KPWI Kota Sorong.
Ketua KPWI Kota Sorong, Hj Maryam Kastelle menyampaikan terima kasih karena diberi kesempatan untuk turut serta berkolaborasi dengan IAIN Sorong.
H. Maryam pun menilai pertemuan tersebut sesuatu yang luar biasa, karena biasanya mereka yang mengundang pihak IAIN Sorong namun kini Rektor IAIN sendiri yang mengundang ibu-ibu datang ke kampus. (rosmini)