Humas IAIN Sorong – Kepala Biro (Karo) Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong Dr H. M Arsyad Ambo Tuo, M.Ag atas nama Menteri Agama RI melantik 3 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2023 di lingkup IAIN Sorong, Senin (22/4).
Pelantikan sekaligus penyerahan Surat Keputusan (SK) yang berlangsung di Lantai 3 Perpustakaan Digital IAIN Sorong disaksikan Rektor IAIN Sorong, Prof Dr Hamzah Khaeriyah, M.Ag, Wakil Rektor I Dr Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I, Wakil Rektor II Hasbullah, M.Pd P.hD , pimpinan, dosen dan segenap jajaran civitas akademika IAIN Sorong.
Adapun 3 orang PPPK yang dilantik yakni Sri Susilaningrum, S.Pd, Fatchudin, S.Pd.I, dan Siti Fakhriyah, S.Pd.I.
Rangkaian pelantikan yang berlangsung secara serentak di seluruh jajaran Kementerian Agama RI diikuti dengan penandatangan berita acara dan penyerahan dokumen kontrak kerja dan sejumlah dokumen terkait lainnya.
Secara nasional, prosesi pelantikan PPPK Formasi Tahun 2023 yang dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) di Operation Room Kantor Pusat Kementerian Agama, Jakarta, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani.
Analisis Sumber Daya Manusia (SDM ) Aparatur Ahli Muda IAIN Sorong, Syamsudin Datu, S.Pd.I M.Pd mengungkapkan, dalam formasi Tahun 2023, yang lulus PPPK sebanyak 4 orang. Dari 4 orang tersebut, 3 orang yang dilantik sudah disetujui nota usulannya oleh BKN Indonesia dan satu orang lainnya yakni Said Aqil Al Munawar statusnya dalam proses verifikasi berkas.
“Jadi hari ini (Senin, 22/4) 3 orang yang dilantik, dan satunya Insya Allah menyusul pada acara pelantikan selanjutnya,”ujar Syamsudin Datu yang ditemui usai acara pelantikan.
Selain melantik 3 PPPK, dikesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan SK kenaikan pangkat Pembina IV A kepada Dr Muhammad Rusdi Rasyid,M.Pd.I (Wakil Rektor I) dan SK kenaikan pangkat Golongan Penata III D kepada Dr Andi Ahriani.
“Jadi yang sebenarnya hari ini kita juga lakukan penyerahan SK kenaikan pangkat dari Gol III D, Pembina IVA dan Pembina Tingkat 1 IV B yaitu kepada Dr Surahman Amin, Lc MA , Dr Muhammad Rusdi, M.Pdi, Dr Indria Nur, M.Pd.I dan kepada Dr Andi Ahriani , hanya Dr Surahman Amin (Dekan Fakultas Tarbiyah dan Dr Indria Nur (Direktur PascaSarjana) dalam dinas, sehingga hanya diserahkan SK kenaikan pangkat kepada Dr Muhammad Rusdi Rasyid dan Dr Andi Ahriani,”jelas Syamsudin Datu.
Menyambung sambutan Sekjen Kemenag RI yang mengatakan, pelantikan PPPK formasi 2023 ini merupakan yang terakhir, Syamsudin Datu mengatakan, sebelumnya
yakni pada gelombang pertama formasi 2023, di IAIN Sorong, telah dilantik 1 orang PPPK , gelombang kedua 10 orang, dan gelombang ketiga lulus 4 orang hanya yang baru dilantik 3 orang.
Untuk tenaga honorer lanjut Syamsudin Datu, sesuai dengan surat Menpan RB kepada Menteri Agama RI, bahwa tenaga honorer batasnya hingga bulan Desember 2024.
“Dan Insya Allah setelah selesai pelantikan formasi tahun 2023, mungkin dalam waktu dekat dibuka lagi formasi P3K 2024,”tandas Syamsudin Datu.
Sementara itu, Prof Dr Hamzah Khaeriyah, M.Ag dalam sambutannya mengatakan untuk menjadi ASN (aparatur sipil negara) butuh kesabaran.
Dari 3 orang PPPK yang dilantik, diakui Prof Hamzah, seorang diantaranya pernah menemuinya dan menyatakan ingin mundur karena dihadapkan dengan tugas sebagai ibu rumah tangga dan kerja di kantor yang padat. Namun Prof Hamzah memberikan semangat untuk sabar dan tetap bertahan. Dan Alhamdulillah, ternyata seorang itu lulus tes dan dilantik sebagai PPPK Formasi Tahun 2023.
Lebih lanjut, dalam pesannya, Prof Hamzah mengatakan, sebagai insan akdemik, sebagai insan yang bermoral, sebagai insan yang beragama, kita berkewajiban memasukkan hukum spiritual teologis dalam kehidupan kita.
“Kita bersabar, kita memaafkan, tidak bisa diselesaikan dengan menggunakan hukum-hukum sosial teknologi, tetapi mencintai, membangun kerjasama, toleransi, empati, bertanggung jawab, bukan murni kinerja managerial, tetapi itu semua bisa kita dekati dengan mengembangkan hukum-hukum spiritual teologis,”tandas Prof Hamzah.
Dikatakan, hal ini menjadi penting, agar kita memiliki keikhalasan. Bahwa pilihan diksi pengabdian tidak bisa diselesaikan dengan managerial dan pendekatan empiris harus dimasukkan dalam wahana spiritual teologis.
“Karena itu nilai kekhasan yang kita miliki, kita tidak tahu setelah ini kita kemana, kita tidak tahu karir kita seperti apa. Tetapi kewajiban kita hanya satu, kita berkarir, kita meyakini dan sepenuhnya itu serahkanlah pada hukum-hukum spiritual teologis , Insya Allah kalian akan bahagia,”pesan Prof Hamzah.
Dalam proses pelantikan dan penyerahan SK yang berlangsung khidmat, 3 PPK yang dilantik memancarkan wajah-wajah bahagia dan kebahagiaan itu juga dirasakan segenap rekan kerja yang terpancar dalam pose bersama. (rosmini)