Sorong —– Hadir sebagai salah satu narasumber dalam diskusi panel dengan tema “Selamatkan Kali Remu Dari Bangkai-Bangkai Kapal Yang Karam” yang disiarkan langsung oleh RRI Sorong dalam program Sorong Raya Aspirasi, Bapak Dr. Hamzah, M.Ag selaku Rektor IAIN Sorong menyampaikan kesiapan kampus untuk pendampingan penguatan keagamaan tentang kesadaran lingkungan hidup. Menurutnya, seluruh umat beragama di Kota Sorong dapat mengambil peran dalam menyelesaikan masalah ini.
“Ini berkaitan dengan manusia ya, maka jiwa manusianya harus dibina. IAIN Sorong siap melakukan pendampingan pembinaan. orang bukan hanya perut yang diisi namun juga jiwanya. maka pendekatan keagamaan, dalam hal ini semua agama saya kira harus dilibatkan untuk mengembangkan kesadaran jiwa penduduk kota ini.” Katanya.
Rektor juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya diskusi panel yang berlangsung KAMIS ( 7/01/2021 ) di RUANG TERBUKA HIJAU BELAKANG KANTOR LURAH MALAWEI. Ia menyebut kolaborasi mahasiswa KKN Terpadu posko 9 angkatan 1 IAIN Sorong di distrik manoi bersama Yayasan Sorong Peduli Lingkungan dan RRI PRO 1 Sorong sebagai kolaborasi kontribusi anak muda. Lebih lanjut disampaikan oleh rektor bahwa tema yang diangkat ini adalah persoalan keselamatan bersama sehingga harus segera dibuat rekomendasi dari semua pihak yang hadir setelah acara ini untuk disampaikan kepada pemerintah terkait agar ditindaklanjuti dan benar-benar terwujud kawasan kota sorong yang lebih produktif.
Sementara itu, Hafiduddin Al Hamid selaku koordinator acara dari mahasiswa KKN Terpadu posko 9 angkatan 1 IAIN Sorong yang ditemui setelah acara mengatakan ini adalah inisiatif dan sekaligus menjadi salah satu program kerja duabelas mahasiswa dari dua jurusan Tarbiyah Dan Syariah yang sedang melaksanakan KKN di poskonya. Menurutnya, fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan terhadap kontrol sosial harus bisa memiliki gagasan dan aksi dalam melihat kendala dan masalah sosial yang ditemui di lapangan.
“kami melihat kapal-kapal yang karam dan dibiarkan berada di sungai remu harus segera di eksekusi untuk itu kami berinisiatif untuk membentuk forum kolaborasi dengan Yayasan Sorong Peduli Lingkungan dan RRI Sorong dan menghadirkan instansi pemerintah dan pemegang kebijakan bahkan masyarakat melalui diskusi ini. Dari kegiatan ini kami berharap kepada instansi terkait yang menjadi algojo yang nantinya akan memindahkan bangkai kapal ini segera bisa terealisasi dengan baik.” Bebernya.
Dalam tanya jawab dan diskusi yang berlangsung lancar dan aktif melibatkan pendengar ini hadir pula beberapa narasumber berkompeten seperti anggota DPR Syafruddin Sabonnama Riantoby, S.H, kepala Dinas Perhubungan Kota Sorong Wilhelmus Asmuruf, kepala Dinas Lingkungan Hidup Julian Kelly Kambu, Polair Kota Sorong, dan ketua Yayasan Sorong Peduli Lingkungan yang ikut bangga dengan inisiasi mahasiswa IAIN Sorong. bahkan catatan dari syafruddin selaku anggota DPR, akan meminta pada pihak kampus untuk menginisiasi forum kajian atau pusat studi lingkungan yang bisa menjadi pilot bagi semua orang untuk berpikir bahwa kota ini adalah kota milik bersama.
Meskipun perwakilan Himpunan Nelayan Kota Sorong tidak ada yang hadir namun hasil akhir diskusi sepakat mengeluarkan rekomendasi dari semua pihak yang hadir untuk segera audiensi dengan pemilik kapal dan menertibkan kapal-kapal karam yang tidak pada tempatnya. ( RN )