Humas IAIN Sorong- Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos MA, Jumat malam (16/8) di Kota Sorong, Papua Barat Daya membuka kegiatan Workshop “Tindak Lanjut Pemenuhan Syarat Pembukaan Program Studi Baru Dalam Rangka Alih Bentuk IAIN Sorong menjadi Universitas.
Ketua Panitia, yang juga Wakil Rektor 2, Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I dalam sambutannya mengatakan, kegiatan workshop yang berlangsung 16-18 Agustus dan diikuti segenap jajaran pimpinan IAIN Sorong ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas hasil pertemuan rektor IAIN Sorong dengan pejabat di Kementerian Agama RI di Jakarta baru-baru ini.
Inti dari pertemuan tersebut bahwa Kementerian Agama khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) memberikan kesempatan kepada IAIN Sorong untuk mengembangkan diri dengan membuka program studi (prodi) sebanyak-banyaknya, sehingga rencana alih status dari institut menjadi universitas bisa terwujud.
“Apa yang harus kita lakukandalam pengembangan diri, itulah yang penting kita lakukan,”ujar Rusdi Rasyid.
Terkait dengan kepengurusan rektor yang lama yang sudah membangun pondasi dalam alih status jadi universitas, dikatakan Warek 2, IAIN siap melanjutkan dengan melengkapi persyaratan yang ditentukan, “Supaya kita memenuhi syarat dan orang pusat tidak lagi memandang sebelah mata kepada IAIN Sorong bahwa ingin berubah bentik tapi masih jauh dari pemenuhan pesyaratan itu,”tandasnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Sorong, Suparto Iribaram mengatakan, dari diskusi panjang dirinya dan Warek 1 Dr. Sudirman, MH, bersama para pejabat Kementerian Agama di Jakarta belum lama ini , yang pertama terkait dengan proses reformasi atau alih status IAIN jad UIN.
Terkait dengan alih status jadi universitas, diakui oleh Suparto Iribaram bahwa memang ada surat dari sekretariat Wapres, yang isinya berbunyi bahwa IAIN Sorong harus segera ditingkatkan untik berubah status jadi UIN.
Tetapi dikatakan oleh rektor bahwa dalam redaksi surat Wapres tersebut, kalau surat itu dalam pendekatan politis, maka semestinya dalam surat itu berisi bahwa IAIN Sorong berubah tanpa syarat. “Tapi yang ada di dalam surat itu, memberikan rekomendasi kepada kementerian untuk memproses alih status IAIN Sorong jadi UIN dengan mempertimbangkan syarat dan aturan yang berlaku. Maka Kementerian tidak mungkin mengambil keputusan untuk memberikan kita UIN,”ujar Rektor IAIN Sorong, Suparto Iribaram.
Karena saat ini, syarat yang ditentukan belum terpenuhi maka Suparto Iribaram mengatakan telah menjelaskan kepada Dirjen Diktis, bahwa IAIN Sorong telah membuat penajaman dan kini tengah menyusun langkah-langkah perencanaan dalam mewujudkan perubahan status jadi UIN.
“Maka dari sekarang , saya sangat bersyukur, bapak ibu kompak untuk melaksanakan berbagai kegiatan , kita mendorong untuk bagaimana IAIN Sorong bisa maju semaju-majunya,”tandas Suparto Iribaram
Dalam diskusi selanjutnya dengan pejabat Diktis, Suparto Iribaram menuturkan kalau dirinya memberikan pesan-pesan politis secara psikologi, bahwa ini adalah tuntutan dan daerah membutuhkan bagaimana IAIN Sorong memberikan kontribusi dalam membantu pemda untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM).
Bahwa satu-satunya perguruan tinggi negeri di Papua Barat Daya itu adalah IAIN.” Sehingga ini memungkinkan untuk kita mendapatkan support dari pemerintah , termasuk dari pemda,”ujar Suparto Iribaram.
Hasil diskusi kemudian mendapat respon positif dari Dirjen Diktis. “Beliau menyampaikan kepada kita, “oke kalau memang seperti itu , saya persilahkan kepada IAIN Sorong untuk membuka program studi sebanyak-banyaknya,”ungkap Suparto Iribaram.
Ditegaskan oleh rektor bahwa karena belum memenuhi syarat, saat ini jika memang IAIN Sorong tidak mendapatkan UIN, maka langkah yang ditempuh adalah dengan membuka prodi sebanyak-banyak.
“Karena kalau kita punya banyak prodi, akan menyerap mahasiswa, maka UIN akan segera dibentuk. Itu cara yang kedua,”imbuh Suparto Iribaram.
Dalam hal ini, pusat menyarankan IAIN Sorong untuk membuka program umum, jangan membatasi, terserah, sesuai kebutuhan daerah dan sesuai yang dijanjikan, pusat siap mengawal.
Dalam sambutannya, rektor juga mengungkapkan adanya dukungan dari Diktis kepada IAIN Sorong untuk memperluas jaringan dengan menyerap mahasiswa dari negara luar, termasuk dari negara -negara pasifik. (rosmini)