Rektor IAIN Sorong didampingi Warek 1 dan Warek 2 saat menyampaikan
arahan kepada peserta SSE UM-PTKIN. (rosmini)

Humas IAIN Sorong –  Diikuti 105 peserta, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong melaksanakan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (UM-PTKIN) 2024 yang dipusatkan di Gedung Laboratorium  Terpadu, Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Sorong, Senin (24/6).

 Pelaksanaan SSE UM- PTKIN 2024  dibuka secara resmi oleh Menteri Agama melalui zoom dan diikuti oleh Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA, Wakil Rektor 1 Dr. Sudirman, S.HI, MH, Wakil Rektor 2, Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I

 Turut memantau pelaksanaan SSE UM-PTKIN, Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah, Dr. Surahman Amin, Lc., MA dan Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Indria Nur, M.Pd.I.

  Dalam pelaksanaan ujian SSE UM-PTKIN, panitia lokal IAIN Sorong, membagi peserta dalam 2 sesi dan menggunakan dua ruangan , dimana setiap ruangan  berjumlah 30 peserta. Data yang dihimpun dari panitia lokal IAIN Sorong, peserta SSE UM-PTKIN berjumlah 105 orang.

 Dalam sambutannya, Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram mengatakan, SSE UM-PTKIN merupakan prosedur yang harus dilalui untuk masuk ke perguruan tinggi negeri di lingkup Kementerian Agama RI.

 Dikatakan oleh Suparto Iribaram, mengikuti SSE UM-PTKIN adalah langkah yang tepat dalam mengenyam pendidikan dimana bagi peserta yang lulus ujian tentunya akan menikmati fasilitas pendidikan yang disediakan di kampus IAIN Sorong.

“Ade- ade sudah ada di jalan yang benar, Jadi harapan saya tolong, jangan ada rasa beban dalam tes hari ini, santai tetapi serius. Hari ini semua fasilitas  untuk tes  sudah disediakan lewat fasilitas komputer dan ini dikontrol langsung dari Kementerian Agama RI di Jakarta,”ujar Suparto Iribaram.

 Lebih lanjut, rektor mengatakan,  peserta  SSE UM-PTKIN sangat beruntung, karena fasilitas  telah  disediakan oleh negara, termasuk di IAIN Sorong yang merupakan perguruan tinggi islam negeri satu-satunya di Papua Barat Daya.

 Bagi yang lulus UM-PTKIN  dan nantinya bergabung dengan IAIN Sorong maka terbuka kesempatan untuk diusulkan mendapatkan beasiswa.

Peserta SSE UM-PTKIN yang siap menjawab soal-soal. (rosmini)

“Ini kampus negeri, segala sesuatu difasilitasi oleh negara. Bahkan dengan keseriusan ade-ade  mengikuti PTKIN, peluang bagaimana ade-ade bisa mendapatkan peluang untuk bisa diiusulkan kedalam program beasiswa yang telah disiapkan oleh negara,”ujar Suparto Iribaram.

 “Karena yang diutamakan itu adalah ade-ade yang memang masuk sesuai prosedur, nah UM-PTKIN ini adalah salah satu prosedur yang sudah dilakukan oleh ade-ade semua,”imbuh Suparto Iribaram.

Yang pasti dikatakan oleh Rektor IAIN Sorong, dengan mengikuti SSE  UM-PTKIN maka peserta yang lulus dan bergabung dengan IAIN Sorong akan  menjadi tanggung jawab pemerintah untuk  bisa mengarahkan mahasiswa dari mulai masuk, dalam proses sampai penyelesaian studi mahasiswa.

 Rektor IAIN Sorong juga mengungkapkan, selain tersedia beasiswa, IAIN Sorong memiliki  sejumlah program studi dengan fasilitas laboratarium yang lengkap.  Dan salah satu yang diunggulkan adalah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

 “Di KPI , banyak  laboratorium yang mengajarkan ade-ade untuk langsung praktek. Seperti  bagaimana ade-ade membuat, mengelola sebuah acara di studio,”tandas Suparto Iribaram.

  Bukan hanya itu di KPI, mahasiswa  juga bisa  belajar menggunakan kamera dari yang besar sampai kamera kecil. Kemudian bagaimana proses editingnya, bagaimana bisa masuk ke sosmed atau di youtube dan bisa mendapatkan like share n commen.

 “Kalau ade-ade sudah masuk, nanti bisa memberikan testimoni kepada saudara-saudara yang  lain untuk bisa mengakses IAIN Sorong,”tandasnya.

  Intinya ujar rektor,  kalau kita belajar yang serius maka akan mendapatkan hasil yang lebih baik. “Jauhkan pikiran bahwa ah yang penting  hanya mau kasih tunjuk bahwa saya mahasiswa. Jangan. Kita  harus menunjukkan bahwa kita belajar betul-betul akan bermanfaat bagi kita, keluarga, terutama agama dan bangsa,”ujar Suparto Iribaram.

 Bahwa dengan kuliah di IAIN Sorong, selain  mendapatkan ilmu juga mendapatkan pengetahuan agama.  Ilmu tanpa agama itu buta, artinya jika kita punya ilmu  tapi tidak dibarengi dengan agama, maka dengan ilmu bisa melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

 “Jadi ade-ade yang akan bergabung dengan IAIN Sorong tidak rugi, semua dosen-dosen profesional di sini, karena pemerintah yang pilih. Bukan dia masuk sendiri Kalau pemerintah yang pilih berarti  punya kualifikasi,punya kemampuan yang luar biasa. Pemerintah tidak pernah asal-asalan memilih orang untuk mengajar,”ujar Rektor IAIN Sorong, Dr Suparto Iribaram.

  Diakhir sambutannya, rektor pun menyampaikan  selamat mengikuti uijian kepada peserta SSE UM-PTKIN.

 “Saya  harap bisa melaksanakan ujian dengan baik sehingga hasilnya maksimal, bisa lulus dengan program  yang ade-ade pilih dan dapat bergabung dengan kami di IAIN  Sorong,”tandas Suparto Iribaram.

Kepala UPT TIPD Sorong Erwinestri H.N Afifi,M.Pd yang berusaha menjaga kestabilan jaringan internet di Gedung Lab TIPD selama SSE UM-PTKIN berlangsung. (rosmini)

Sementara itu untuk lancarnya jalannya ujian, selama berlangsungnya SSE UM-PTKIN, panitia lokal melalui Kepala UPT TIPD Erwinestri H.N Afifi, M.Pd  memberikan pelayanan terbaik kepada peserta dengan terus menjaga kestabilan jaringan internet di gedung Lab TIPD dengan  men-take down seluruh jaringan di sekitar kampus IAIN Sorong.

 Pantauan media kampus, dalam ujian SSE UM-PTKIN, peserta menghadapi beberapa soal diantaranya penalaran akademik,  penalaran matematika,  literasi membaca dan literasi Agama Islam. (ros)