Humas IAIN Sorong – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA, Rabu (10/7) hadir sebagai pemateri dalam acara Stadium General menyambut peserta didik baru angkatan IX Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Sorong Tahun Pelajaran 2024/2025.
Stadium General yang dihadiri siswa baru dan orang tua siswa di Aula Ainun Habibi MAN IC Sorong, SP. 4 Kabupaten Sorong, diawali dengan sambutan Plh. Kepala Sekolah MAN IC , Ahmad, M.Pd.I dan sambutan dari perwakilan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sorong.
Dengan mengusung tema “”Urgensi Literasi Digital Menyongsong Madrasah Maju Bermutu Mendunia Menuju Generasi Emas Tahun 2045”, Rektor IAIN Sorong dalam uraiannya menegaskan bahwa orang tua siswa yang memasukkan anak-anaknya sekolah di MAN IC Sorong merupakan langkah yang tepat .
Sebab di MAN IC, selain dibekali dengan ilmu pengetahuan, para siswa juga dibekali ilmu agama yang akan jadi pondasi dalam kehidupan siswa kelak.
“Menurut Einstein, ilmu tanpa agama itu buta. Bayangkan kalau kita punya ilmu kemudian tidak diatur oleh agama, tidak memiliki landasan agama yang kuat, bisa saja saya menggunakan kecerdasan saya untuk mencelakai orang,”ujar Suparto Iribaram.
Bahwa agama mengajarkan kita berbuat kebaikan, karena itu sangat tepat para siswa belajar di lembaga pendidikan yang selain mengajarkan ilmu pengetahuan juga membekali siswanya dengan ilmu agama.
Lebih lanjut, Suparto Iribaram juga menjelaskan pesatnya perkembangan teknologi. Mengutip pernyataan sosiolog Patrick Geddes, seorang sosiolog untuk berpikir lokal bertindak global, demikian pula sebaliknya.
“Sekarang ini kita diperhadapkan dengan itu. Kalau kita menggunakan pemikiran-pemikiran itu maka kita akan mengenal dengan namanya globalisasi,”tandas Suparto Iribaram.
Bagaimana perkembangan teknologi telah membuat dunia kini tanpa batas. Berbagai aplikasi yang ada di handphone (HP) kini kian lebih memanjakaan penggunanya.
Ibu-ibu rumah tangga yang tidak sempat masak tinggal memesan makanan di gofood langsung beres. Demikian pula untuk baca-baca buku tidak lagi harus ke perpustakaan tapi dengan dunia digital, cukup dengan menggunakan e-book sudah bisa membaca buku-buku yang dibutuhkan.
Era digital dimana kemajuan teknologi kian memanjakan penggunanya, hendaknya tidak membuat kita terlena, namun semua itu kata Suparto Iribaram harus diimbangi dengan adanya kemampuan untuk menyaring informasi, menyaring hal-hal yang negatif.
Sebab syaitan tidak hanya mengganggu dalam kehidupan sehari-hari tapi juga hadir di dunia virtual. Saat mau mengaji lewat virtual, tiba-tiba muncul notifikasi dengan berbagai macam konten yang menyita perhatian.
Bijak dalam berselancar di dunia digital dengan mampu mengontrol diri lanjut Suparto menjadi tanggung jawab kita bersama dan kesadaran itu datang dari diri pribadi masing-masing.
Kepada siswa baru MAN IC Sorong, Suparto Iribaram juga mengungkapkan setelah lulus dari MAN IC Sorong tidak perlu kuliah jauh-jauh di luar daerah, karena IAIN Sorong yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Papua Barat Daya telah menyiapkan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan dengan berbagai program studi yang dibutuhkan pasar kerja.
Salah satu program studi yang jadi unggulan IAIN Sorong, adalah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) pada Fakultas Syariah Dan Dakwah. Di Prodi KPI, mahasiswa diajarkan langsung bagaimana menggunakan kamera berbagai ukuran, selain itu juga ada ruang praktek memproduksikan tayangan visual dan berbagai skil lainnya.
Sementara itu, mewakili Kepala Kemenag Kabupaten Sorong, Sirajudin menyampaikan
apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para orang tua siswa karena telah mempercayakan anaknya dididik di MAN IC Sorong.
“Madrasah ini adalah madrasah yang berstatus nasional sehingga kualitasnya pun diharapkan bertaraf nasional. Artinya siap bersaing, dan berdaya saing yang unggul, terutama outputnya saat mendaftar di perguruan tinggi nasional maupun internasional,”ujarnya.
Adanya MoU dengan beberapa perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri , mengantarkan alumni MAN IC bisa mengakses kemanapun Ia akan melanjutkan pendidikannya kelak.
“Tinggal kita dorong anak-anak kita untuk bisa mengakses kesempatan ini, karena dunia ini sekarang ada di tangan anak-anak kita. Didalam kamar saja dunia bisa dipegang saat ini, dengan adanya teknologi HP,”tandasnya.
Selain itu, dari sisi kegiatan-kegiatan keagamaan, MAN IC sama dengan pondok pesantren, dimana para siswa diberikan tambahan ilmu agama di luar jam pelajaran.
Putrinya yang alumni MAN IC kini kuliah di IAIN Sorong karena sudah standar nasional bahkan internasional. “Dimana pun kita menuntut ilmu kalau ada kesungguhan maka ananda akan mencapai cita-citanya. Tidak perlu jauh-jauh, IAIN Sorong siap menampung ananda semua,”ucap Sirajudin yang puterinya alumni MAN IC Sorong dan kini kuliah di IAIN Sorong.
Seperti yang disampaikan oleh Plh. Kepala MAN IC, Ahmad, kuota penerimaan siswa MAN IC berjumlah 120 orang, namun 4 orang mengundurkan diri sehingga untuk tahun ajaran 2024/2025 berjumlah 116 siswa.
Siswa baru MAN IC Sorong berasal dari beberapa wilayah di tanah air , yakni dari Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Maluku, Nusa Tenggara Timur hingga dari Lampung.
Stadium general yang berlangsung lancar ditandai dengan penyerahan siswa secara simbolis dari perwakilan orang tua siswa kepada Plh. Kepala MAN IC Sorong.
Hadir dalam stadium general menyambut peserta didik baru MAN IC Sorong, Wakamad bidang Akademik MAN IC Sorong, M. Ishaq Tholani, M.Pd.I, Kaur TU MAN IC Sorong, Muhammad Yunus Kastella, SE, bapak dan ibu guru MAN IC Sorong dan segenap orang tua siswa yang memenuhi kursi yang disiapkan panitia. (ros)