Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA menutup secara resmi pembekalan KKNT Tahun 2024.

Humas IAIN Sorong – Setelah  2 hari mengikuti pembekalan , 180 mahasiswa IAIN Sorong yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) tahun 2024  bersiap untuk menuju ke lokasi PPL.

   Pembekalan KKNT  yang digelar oleh LP2M  (Lembaga Penelitian dan Pengbadian kepada Masyarakat) IAIN Sorong, Jumat (12/7)  ditutup secara resmi oleh Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA.

 Disela sambutannya  sesaat sebelum menutup secara resmi pembekalan KKNT 2024, rektor  mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa KKNT atas materi yang telah disampaikan. Termasuk pertanyaan apa singkatan ABCD dalam metode KKNT.

 Hadir dalam penutupan KKNT , Wakil Rektor 2, Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I dan Ketua LP2M, Syahrul, Lc., MA.

 Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram yang ditemui usai menutup secara resmi pembekalan KKNT berharap mahasiswa peserta KKNT tahun 2024 dapat memahami materi yang telah disampaikan oleh pemateri.

 “Tentunya ini menjadi salah satu bekal mereka ketika mereka melakukan pengabdian di masyarakat. Hal-hal  yang paling utama saya tekankan  adalah bagaimana mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan baru kemudian mereka mampu menjaga nama baik kampus  ditengah-tengah masyarakat, sehingga akan mendapatkan kesan baik , penilaian masyarakat terhadap IAIN Sorong,”ujar Suparto Iribaram

kepada media kampus.

  Lebih lanjut, Rektor IAIN Sorong Suparto Iribaram mengatakan , saat melaksanakan KKNT (PPL dan KKN) yang tersebar di sekitar 100 lokasi,   mahasiswa  harus memahami etika di dalam bermasyarakat sehingga bagaimana mahasiswa sebagai   orang-orang yang baru masuk dalam lingkungan itu mampu beradaptasi  dengan masyarakat .

Pose bersama usai penutupan pembekalan KKNT Tahun 2024. (rosmini)

Yang pada akhirnya  akan mendapatkan apresiasi  yang lebih dari masyarakat, sehingga dengan perilaku yang ditunjukkan kepada masyarakat itu Insya Allah bisa memberikan penilaian tersendiri dari masyarakat yang pada akhirnya masyarakat  akan ‘jatuh hati’ dan menentukan pilihannya  kepada  IAIN Sorong.

  Setelah berbaur dengan masyarakat,  selanjutnya peserta  KKNT diharapkan datang ke masyarakat dengan membawa  program. “Ada   beberapa pendekatan  program yang bisa dilakukan oleh mahasiswa yaitu metode ABCD (assed based communities development). Nah itu bagaimana mahasiswa mampu melihat  asset-asset yang ada di masyarakat, misalnya asset yang harus dipetakkan dari manusianya, dari sumber daya yang bisa dikelola menjadi potensi besar untuk pengembangan masyarakat itu sendiri,”jelas Suparto Iribaram.

 Dengan begitu, lanjut rektor,  diharapkan mahasiswa  akan memberikan kontribusi, pemikiran-pemikiran dan juga bisa mendampingi masyarakat dalam merubah pola hidup masyarakat menuju peningkatan taraf hidup ekonomi  masyarakat.

Dari peran mahasiswa itu maka akan membantu pemerintah dalam memajukan masyarakat yang semakin mandiri dalam  peningkatan ekonomi keluarga.

  Menyinggung jika KKN biasanya selalu disertai dengan membuat papan-papan nama kantor, nama jalan dan lainnya, ditegaskan oleh Suparto Iribaram bahwa itu  bukan level mahasiswa.

 “Level mahasiswa itu mampu menawarkan program dan paling tidak program itu bisa menghasilkan produk yang luar biasa yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat,”pungkas Dr. Suparto Iribaram.

Mahasiswa saat menjawab pertanyaan rektor atas materi yang diterima dalam pembekalan. (rosmini)

Sementara itu, salah satu peserta KKNT, Saodah Kaitam menilai, materi yang didapatkan dalam pembekalan KKNT selama 2 hari  sangat bermanfaat untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat.

 Terutama kata Saodah, terkait dengan materi  etika dalam masyarakat yang disampaikan oleh Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA.

 Untuk PPL, Saodah Kaitam, mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah, mendapatkan lokasi PPL di SDN. 3 Kabupaten Sorong , sedangkan untuk  KKN Ia mendapatkan lokasi di Dabatan, Missol Kabupaten Raja Ampat.

 “Gambaran saya untuk PPL dan KKN nanti, pertama menyesuaikan diri dulu dengan masyarakat setempat kemudian  melaksnaakan program-program yang kami sepakati nanti di sana,”ujar Saodah Kaitam. (rosmini)