Suasana BPS Goes To Campus yang diikuti dosen, staf, dan mahasiswa IAIN Sorong. (rosmini)

Humas IAIN Sorong-  Bertajuk “BPS Kota Sorong Goes To Campus,  Insititut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong menjadi salah satu kampus yang didatangi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong untuk mensosialisasikan  data dan indikator makro strategis BPS dan pengenalan (website) beserta fiturnya.

 Kegiatan sosialisasi  yang berlangsung  di Aula IAIN Sorong, Kamis (25/7) dibuka oleh rektor IAIN Sorong yang diwakili Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Layanan Akademik,  H. Anwar Darwis, SE., M.Pd.

 Dalam sambutannya, Anwar Darwis menilai kegiatan sosialisasi  sangat penting bagi civitas akademika, pimpinan, dosen dan mahasiswa  IAIN Sorong terutama terkait dengan penelitian yang membutuhkan data-data sekunder.

 Dan tempat untuk mendapatkan data terpercaya adalah pada BPS . Karena itu, Kabag Umum Anwar Darwis berharap  BPS Goes To Kampus tidak hanya sekali dilaksanakan, kedepannya ada kegiatan lanjutan dari BPS Kota Sorong yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kerjasama.

 Harapan adanya kerjasama, kolaborasi antara  BPS Kota Sorong dengan IAIN Sorong juga disampaikan oleh Kepala BPS Kota Sorong yang diwakili Statistisi Madya, Elfrianty Novita Lumban Tungkup, SST, M. Bus.

  “Kami sangat bersyukur melihat antusiasme  dari civitas akademika IAIN Sorong. Kami berharap kedepannya bisa kolaborasi dengan IAIN Sorong dan pimpinan kami juga mengucapkan terima kasih banyak dan apreseasi yang sebesar-besarnya  kepada IAIN Sorong yang sudah membantu menyelenggarakan  kegiatan  Goes to Campus ini dan semoga kedepannya IAIN Sorong bisa brsama-sama BPS Kota Sorong berkolaborasi untk perjanjian kerjasama,”ujar  Elfryanty Novita Lumbun yang ditemui usai kegiatan sosialiasi.

Suasana saat mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang pengolahan data kemiskinan. (rosmini)

Dikatakan Novita Lumbun, ,kegiatan BPS Goes To Campus ini  baru pertama kali dilaksanakan, dan IAIN Sorong merupakan kampus yang kedua, setelah 24 Juli  lalu BPS Go To Campus mengunjungi Universitas Victory.

 Dalam targetnya, ada 4 kampus yang disasar oleh BPS Kota Sorong, salah satunya adalah kampus hijau IAIN Sorong.

 Dituturkan oleh Novita Lumbun bahwa ide awal digelarnya BPS Goes To Campus adalah berharap agar data BPS bisa dibunyikan oleh kalangan akademik.

“Yang kedua, dari kegiatan “BPS Goes To Campus” ini,  kita juga berharap ada  kolaborasi yang lain seperti pojok statistik virtual yang sedang digagas mulai tahun ini,”terang Statistisi  Novita Lumbun.

 “ Kemudian yang kedua, mungkin bisa magang di kantor BPS Kota Sorong, dan juga ada  kerjasama penelitian, termasuk konsultasi statistik  karena kita ada layanan konsultasi statistik yang belum dimanfaatkan dengan optimal,”imbuhnya.

 Menanyakan penggunaan data BPS dari kalangan kampus, dikatakan bahwa melihat dari kunjungan di website BPS Kota Sorong, sudah bagus, banyak yang membutuhkan data BPS.

Kabag Umum, H. Anwar Darwis, SE M.Pd menyerahkan hadiah kepada pemenang quiz. (rosmini)

“Kalau angka 49 % itu saya rasa angka yang cukup bagus. Hanya saja kita tidak tahu pasti data-data apa saja yang digunakan oleh kampus, belum kita bedah. Jadi , kedepannya kegiatan ini juga  bisa menjadi masukan bagi BPS,”ujar Novita Lumbun kepada media IAIN Sorong.

 Dalam kegiatan sosialisasi materi data dan indikator makro strategis BPS disampaikan oleh Galuh Roro Palupi, SST, M.E.K.K  dan pengenalan website BPS disampaikan oleh pemateri Tasya Mina Alifia.

 Dalam sesi tanya jawab, peserta sosialisasi begitu antusias mengajukan pertanyaan, seperti staf IAIN Sorong Rafika Cenderakasih menanyakan terkait pengambilan data oleh BPS  di IAIN Sorong yang hanya menggunakan sample jumlah mahasiswa, padahal jika menggunakan sample tentu tidak sesuai dengan fakta sebenarnya dari jumlah mahasiswa IAIN Sorong.

Mewakili Kepala BPS Kota Sorong, Statistisi Madya, Elfrianty Novita Lumban Tungkup, SST, M. Bus (kanan) menyerahkan dooprize kepada penanya, Rafika Cenderakasih. (rosmini)

Atas pertanyaan ini, dijawab oleh pemateri Galuh Roro Palupi, bahwa BPS Kota Sorong memiliki cukup banyak  survei yang berbeda-beda dan waktunya pun berbeda-beda.

 Untuk data sample, biasanya digunakan untuk menghitung inflasi di Kota Sorong. Sedangkan data riil jumlah mahasiswa digunakan untuk penyajian data “Kota Sorong dalam angka”.

 Kegiatan sosialisasi berlangsung hidup karena selain setiap penanya mendapatkan doorprize, juga ada quiz dengan nilai tertinggi diraih Dian Anggun (8.010), kemudian disusul, Rafika  Cenderakasih (7.690) dan  Fara Nadyatun (6.740).  Kepada masing-masing pemenang quiz, mendapatkan hadiah voucer.  (rosmini)