Humas IAIN Sorong- Tabligh akbar yang digelar Gabungan Majelis Taklim (GMT) Kabupaten Sorong dengan menghadirkan Ustadz Dr Das’at Latif, S.Sos .S.Ag Ph.D di Gedung Sportorium Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Selasa (21/11) dihadiri ribuan jemaah.
Semua sisi gedung sesak dengan jemaah. Begitu padatnya jemaah sehingg areal parkir yang begitu luas semua penuh dengan kendaraan.
Saat tiba di depan Gedung Sportorium Kampus Unimuda Sorong, Ustadz Das’at Latif bersama anggota DPR Robert Joppy Kardinal turun dari kendaraan dan berjalan kaki hingga tiba di depan pintu gedung kemudian disambut oleh Ketua Gabungan Majelis Taklim (GMT) Kabupaten Sorong Hj. Sarbanun Tilolangu, S.Sos beserta pengurus.
Dalam prosesi penyambutan, Ustadz Das’at Latif dipersilakan menginjakkan kaki di piring adat dan kemudian diikuti dengan pemasangan topi khas adat Papua.
Saat berjalan ke panggung utama, ribuan jemaah yang datang sejak pagi tampak begitu gembira menyambut kedatangan Ustadz Das’at Latif yang dikenal dengan jargon beleng-belengnya. Handphone kamera dari setiap jemah pun pada ditujukan ke Ustadz Das’at Latif untuk mengabadikan momen yang langka ini.
Rangkaian acara tabligh akbar diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Ketua GMT Kabupaten Sorong Hj Sarbanun dalam sambutannya sangat berbahagia karena Ustadz Das’at Latif yang kedatangannya sangat dinanti-nantikan akhirnya tiba juga di Sorong.
Dikatakan Sarbanun, GMT Kabupaten Sorong yang lahir Oktober 2009 awalnya merencanakan pada tanggal Ultah tersebut menggar kegiatan tabligh akbar dengan menghadirkan Ustadz kondang Das’at Latif.
Namun karena Ustadz Das’at Latif sakit akhirnya tabligh akbar yang sedianya dilaksanakan bulan lalu ditunda dan baru dilaksanakan pada Selasa (21/11).
Hj Sarbanun mengatakan, saat mengetahui Ustadz Das’at Latif sakit, jemaah pun mendoakan agar Ustadz Das’at Latif segera diberi kesembuhan. Dan Alhamdulillah, Allah SWT menjawab doa para jemaah di Sorong, sehingga pada 21 November 2023 hari ini, Ustadz Das’at Latif sudah sehat dan bisa datang ke Sorong.
Sementara anggota DPR RI Robert Kardinal yang mendatangkan Ustadz Das”at Latif berharap agar kegiatan tabligh akbar ini memberi manfaat bagi jemaah semua.
Tiba pada acara inti, Ustadz Das’at Latif yang memakai baju koko putih bercorak hijau dengan kain sarung putih menyapa jemaah.
Dalam tauziahnya, Ustadz Das’at Latif mengajak jemaah yang hadir untuk tidak mau disogok di Pemilu 2024 mendatang. Bukan hanya dari para caleg, dalam fenomena Pemilu, Ustadz Das’at Latif juga mengungkapkan
ada yang biasa memanfaatkan kesempatan dengan meminta dukungan dana atau meminta seragam pakaian majelis taklim kepada caleg. “Jangan peras caleg, dan caleg juga jangan kau sogok rakyatmu. Sekarang saya mau tanya, apakah dengan menerima uang Rp 300 Ribu itu kamu menjadi kaya. Apakah kalau kamu tolak Rp 300 Ribu itu kamu menjadi miskin,?” tanya Ustadz Das’at Latif yang disambut kompak dari para jemaah,”tidaak”.
“Jangan pilih karena uang sogok. Bisaa,”tanya Ustadz Das’at Latif lagi yang dijawab jemaah, “bisaa”.
Selama menyampaikan tauziah, Ustadz Das’at Latif melarang jemaah sibuk dengan HP untuk merekam video ceramahnya karena hal itu membuat jemaah jadi tidak konsen. Handphone yang awalnya bahyak diarahkan para jemaah untuk merekam ataupun live kegiatan tabligh akbar ini dianggap syaitan.
“Dan janganlah Engkau mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyaya bagi kalian,”ucap Das’at Latif. Ditegaskan syaitan itu bukan pocong atau poppo tapi adalah handphone yang dipegang jemaah.
“Ibu-ibu yang pegang HP selama saya ceramah saya doakan suaminya kawin lagi. Simpan-simpan HPnya tidak usah direkam,”pinta Das’at Latif kepada jemaah.
Dikatakan,jika jemaah ingin mendengarkan kembali ceramahnya, maka jemaah tinggal menonton di youtube Das’at Latif.
Dengan gaya dan dialeg khas “beleng-beleng’, ceramah Ustadz Das’at Latif sangat menghidupkan suasana. Hal ini terlihat beberapa kali jemaah dibuat terpingkal-pingkal melihat gestur tubuh Ustadz Das’at Latif yang memeragakan apa yang disampaikan.
Seperti saat Ia menekankan pentingnya sholat dengan ikhlas. Jika sholat tidak mengenakan pakaian dalam, apa yang terjadi, Ustadz Das’at Latif pun memeragakkan tubuhnya yang membuat jemaah tetawa terpingkal-pingkal. Melaksanakan sholat dengan memakai pakaian yang tidak layak merupakan wujud kalau sholat belum dilaksanakan dengan ikhlas.
Kepada para jemaah, Ustadz Das’at Latif mengatakan jika menghadapi masalah dalam kehidupan, hendaknya memperbaiki sholat dan jangan pernah berhenti berdoa. Sebelumnya, Ustadz Das’at Latif mengajak jemaah untuk selalu mensyukuri nikmat tubuh yang sempurna dan kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam tauziahnya, Ustadz Das’at juga menyelingi dengan lantunan sholawat bersama.
Karena jam terbang pesawat sudah menunggunyaa, Ustadz Das’at Latif tidak lama di Sorong dan harus kembali ke Makassar, Sulsel.
Tampak hadir dalam tabligh akbar ini, Kepala Kemenag Kota Sorong, Rofiul Amri, Ketua MUI Kabupaten Sorong, mantan Bupati Sorong dua periode, Dr Stepanus Malak, M.Si beserta istri Nancy Malak serta sejumlah undangan lainnya.
“Ceramahnya bagus, yang disampaikan sederhana apa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari dan tidak bikin ngantuk, lucu tapi penuh makna,”ujar salah satu anggota majelis taklim usai menghadiri tabligh akbar.(rosmini)