Humas IAIN Sorong – Upacara peringatan 17 Oktober 2025 menjadi momen penting dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi di lingkungan IAIN Sorong. Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi terhadap komitmen bersama sebagai pelopor dalam pendidikan tinggi dan perwujudan nyata dari visi negara dalam meningkatkan harkat dan martabat masyarakat, khususnya di wilayah Papua Barat Daya (PBD).

Dr. Suparto Iribaram selaku Pembina Upacara , menegaskan kembali pentingnya pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi—pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—sebagai fondasi utama dalam menggerakkan roda pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. Hal ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi mahasiswa sebagai generasi penerus dan pionir di garda terdepan pembangunan bangsa.

Rektor menyampaikan juga terdapat sejumlah agenda strategis yang memerlukan partisipasi dan tanggung jawab seluruh sivitas akademika, agar pelaksanaan program berjalan lancar, aman, dan bermakna.

Dua kegiatan besar akan menjadi sorotan dalam waktu dekat, yaitu Apel Hari Santri Nasional dan Seminar Internasional. Kedua acara ini menuntut kesiapan maksimal dalam hal pelayanan, kenyamanan, dan ketertiban lingkungan kampus. Kualitas kebersihan, keindahan, dan keramahan layanan akan menjadi indikator penting dalam menilai kesiapan kampus dalam menyelenggarakan kegiatan berskala besar.

Dalam waktu bersamaan, proses pembangunan Gedung Pendidikan Terpadu tengah berlangsung. Pihak kampus menegaskan bahwa kegiatan konstruksi ini tidak boleh mengganggu aktivitas akademik dan administratif. Diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan proses pembangunan berjalan lancar tanpa hambatan, demi terwujudnya fasilitas pendidikan yang lebih representatif di masa depan.

Sebagai bagian dari penguatan internasionalisasi, kampus juga akan menerima tiga mahasiswa asing yang akan tiba pada tanggal 23 Oktober 2025, masing-masing berasal dari Papua Nugini (PNG) dan Madagaskar. Kehadiran mahasiswa internasional ini diharapkan memperkaya interaksi lintas budaya serta meningkatkan kualitas atmosfer akademik.

Selain itu, program benchmarking bersama UIN Kediri menjadi langkah penting dalam meningkatkan mutu tata kelola akademik dan kelembagaan, sebagai bagian dari komitmen peningkatan kualitas berkelanjutan.

Kampus juga memberi perhatian serius terhadap proses pembelajaran, khususnya bagi mahasiswa non-Muslim, agar pelaksanaan perkuliahan tetap berjalan kondusif sesuai dengan pedoman teknis dan regulasi yang berlaku. Inklusivitas ini menjadi bagian dari semangat kebhinekaan dan toleransi yang dijunjung tinggi oleh institusi.

Upacara ini menjadi pengingat bahwa pendidikan tinggi tidak hanya berkutat pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kolaborasi, pengabdian, dan komitmen bersama dalam menjalankan amanat bangsa. Semangat kebersamaan dan tanggung jawab kolektif akan menjadi kunci dalam mewujudkan cita-cita bersama menuju kampus yang unggul dan berdaya saing global. (humas/wi)