Humas IAIN Sorong- Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong untuk melakukan berbagai penelitian dalam mendukung terwujudnya Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif di Provinsi Papua Barat Daya.

Kerjasama yang telah dilakukan dengan beberapa perguruan tinggi juga akan dilaksanakan dengan IAIN Sorong. Hal ini terungkap dalam kegiatan FGD (Focus Group Discussion) yang berlangsung di Lantai 2 Gedung Rektorat Kampus IAIN Sorong, Rabu (21/2).

Dalam FGD yang dipandu Ketua LP2M IAIN Sorong Syahrul, Lc MA, hadir Rektor IAIN Sorong Prof Dr Hamzah, M.Ag, Wakil Rektor I, Dr Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I, pimpinan , dosen dan staf  IAIN Sorong.

Kepala Bapperida Provinsi Papua Barat Daya  melalui Koordinator Bidang Riset dan Inovasi Frengky Albert Saa menjelaskan tentang dukungan riset dan inovasi  dalam  arah perencanaan pembangunan di wilayah Papua khususnya di Provinsi Papua Barat Daya.

Mengacu pada Kebijakan Pembangunan Dalam Rancangan RPJPN 2029-2045, disebutkan adanya tahapan dalam pembangunan yakni tahun  pertama (2025-2029), tahun kedua  (2030-2034)  dan tahun ketiga  (2035-2039).

Fokus pada tahun pertama, dikatakan olegh Frengky Saa,  untuk penguatan  pondasi transformasi, terdiri dari transformasi sosial, transformasi ekonomi dan transformasi tata kelola.

Sementara pada kerangka pikir rencana induk  percepatan pembangunan Papua tahun  2022-2041, dengan visi terwujudnya Papua Mandiri, Adil dan Sejahtera dan misi Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif,  Pemrov Papua Barat Daya , Franky Saa mengatakan Bapperinda Papua Barat Daya siap mendukung penelitian yang dilakukan oleh para dosen IAIN Sorong.

Ia pun mengapreseasi orang-orang hebat di IAIN Sorong yang akan membantu tugas pemerintah dalam melakukan riset guna menyusun sebuah kerangka  acuan untuk pembangunan di Provinsi Papua Barat Daya.

Terlebih seperti yang dikatakan oleh Rektor IAIN Sorong, dalam satu tahun   IAIN Sorong menghasilkan sekitar 230 judul penelitian tesis dan skripsi. Belum lagi riset yang dilakukan oleh para doktor  dan kandidat doktor IAIN Sorong yang saat ini berjumlah sekitar 20 orang.

Dengan potensi  ilmuwan yang ada   di kampus IAIN Sorong, Frengky Saa mengatakan sangat disayangkan jika penelitian  dengan obyek di Papua Barat Daya  mendatangkan peneliti dari luar.

Melalui dukungan Bappenas, Bapperida Provinsi Papua Barat di tahun 2023 menyalurkan bantuan ke sejumlah perguruan tinggi di Papua Barat Daya.

Dengan dukungan dana yang telah dianggarkan, Frangky Saa dalam FGD membangkitkan semangat para dosen di IAIN Sorong agar riset yang dilakukan sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dalam  upaya mewujudkan Indonesia emas ditahun 2045.

Frengky Saa berharap riset yang diajukan oleh IAIN Sorong nantinya dapat masuk dalam 16 proyek priortas strategis (major project) Provinsi Papua Barat Daya.

Menjemput kesempatan emas ini, Rektor IAIN Sorong Prof Hamzah langsung mengatakan pihaknya akan membentuk Tim Khusus (Timsus) riset berkaitan dengan perkembangan percepatan pembangunan di Provinsi Papua Barat Daya.

Melalui Tim Khusus yang dibentuk, akan dilakukan penelitian pendahuluan tentang berbagai hal  guna menjawab persoalan yang membuat sejumlah  daerah di Papua Barat Daya masih masuk zona merah.

Dalam FGD,  Frengky Saa yang hadir didampingi staf juga mendengarkan tim asesor IAIN Sorong atas temuan di lapangan dan tim Sertifikat Halal atas pelaksanaan dan kendala yang dihadapi.

Dalam temuannya di lapangan, tim asesor IAIN Sorong yang mengasesmen beberapa sekolah di Papua Barat Daya mengungkapkan masih rendahnya pemahaman tentang literasi jadi salah satu penyebab siswa SD kelas 4 ada yang belum bisa membaca.

Selain soal literasi, sertifikat halal,  kegiatan FGD juga mengupas tentang harmonisasi sebagai jembatan mewujudkan Indonesia emas tahun 2045 yang disampaikan oleh Ketua Moderasi Beragama IAIN Sorong, Pdt Obed Nego Maury , M.Th. (rosmini)