Humas IAIN Sorong- Sebagai penguatan atas kerjasama yang selama ini telah terjalin, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA, menandatangani MoU (momerandum of understanding) antara IAIN Sorong dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jumat sore (2/8/2024).
Penandatanganan MoU yang berlangsung di Lantai 2 Gedung Rektorat kampus IAIN Sorong disaksikan Wakil Rektor 1, Dr. Sudirman, M.Hi, Wakil Rektor 2, Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M ) Syahrul, Lc., MA, Dekan Fakultas Tarbiyah Dr. Indria Nur, M.Pd.I, pimpinan dan dosen di lingkup IAIN Sorong.
Dalam penandatanganan MoU ini, hadir 3 srikandi dari UIN Alauddin Makassar yakni Koordinator Bagian Kerjasama Ismi Sabariah, S.A.B, M.Adm, SDA, Ketua International Office, Dr Serliah, M.Hum, M.Ed dan Staf pada Bagian Kerjasama UIN Alauddin Makassar, Syamsuriani, S.K.M.
Selain penandatanganan MoU IAIN Sorong dengan UIN Alauddin Makassar, juga dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama (PKS) LP2M IAIN Sorong dengan LP2M UIN Alauddin Makassar. Dalam hal ini penandatanganan PKS dilakukan oleh Ketua LP2M IAIN Sorong, Syahrul, LcMA.
Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA menyampaikan terima kasih atas adanya penandatangan MoU dengan UIN Alauddin Makassar yang selama ini dikenal sebagai salah satu PTKIN yang sudah mapan, lebh besar, sehingga bisa saling berdiskusi terkait dengan , apa yang bisa dilakukan untuk kemajuan masyarakat di Tanah Papua.
“Saya berterima kasih, dengan kreatifias seperti ini Insya Allah kita lebih cepat maju, berkembang, sehingga apa yang menjadi pemikiran kita untuk membina bagaimana memajukan masyarakat di Papua bisa tercapai,”ujar Suparto Iribaram.
Dalam mewujudkan IAIN sebagai kampus yang unggul, sebagai jembatan perubahan kemajuan di Tanah Papua, maka IAIN Sorong butuh kerjasama dengan kampus-kampus yang sudah mapan.
“Saya berharap nanti tindaklanjut dari MoU ini kita dapat mengembangkan pada hal-hal yang lebih strategis, bisa membuat kampus IAIN Sorong ini sedikit naik. Karena memang UIN Alauddin Makassar adalah kampus yang kami anggap sebagai pembina karena memang dilihat dari gradenya sangat tinggi,”tandas Suparto Iribaram.
Sementara itu Koordinator Bagian Kerjasama UIN Alauddin Makassar, Ismi Sabariah yang ditemui usai penandatanaganan MoU mengatakan, kunjungan ke IAIN merupakan rangkaian kunjungan balasan setelah beberapa waktu lalu Rektor IAIN Sorong Suparto Iribaram usai dilantik, berkunjung ke UIN Alauddin Makassar untuk memperkuat kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sebagai implementasi dari penandatanganan MoU, diawali dengan kegiatan Workshop Metodologi Pengabdian Masyarakat Berbasis ABCD dengan narasumber Dr. Serliah Nur, M.Hum, M.Ed .
“Setelah MoU juga ada penandatanganan MoA antara LP2M UIN Makassar dengan LP2M IAIN Sorong. Yang kedua, sudah ada juga perjanjian kerjasama antara Faklutas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar dengan dan Fakultas Syaiah dan Dakwah IAIN Sorong yang telah dilakukan minggu lalu,”terang Ismi Sabariah.
Untuk PKS LP2M IAIN Sorong dengan LP2M IAIN Makassar bisa diwujudkan dalam penelitan bersama, lanjutan pelatihan metodologi pengabdian masyarakat berbasis ABCD maupun kegiatan lainnya.
Meski UIN Alauddin Makassar merupakan kampus yang dianggap sudah mapan, namun dikatakan oleh Ismi Sabariah, penandatanganan MoU dengan IAIN Sorong sangat penting bagi pengembangan institusi kedua belah pihak.
Dikatakan, UIN Alauddin Makassar butuh kerjasama dengan kampus lain, tanpa memandang kampus itu besar atau kecil. “Kita maju brsama-sama , berkolaborasi dengan institusi yang ada di Sorong ini salah satunya IAIN Sorong sebagai sesama PTKIN dibawah Kemenag, tentunya saja IAIN Sorong sangat penting untuk UIN Alauddin karena pasti punya ciri-ciri khas tersendiri untuk dikembangkan dan bisa berkolaborasi dengan kampus kami,”jelas Ismi Sabariah.
Ia berharap kerjasama dengan IAIN Sorong dapat terimplementasi dengan unit-unit dan fakultas lainnya di IAIN Sorong. “Bukan hanya LP2M dan Fakultas Syariah dan Dakwah , mungkin ada fakultas lain, Fakultas Tarbiyah atau unit yang lainnya yang bisa kita sama-sama mengembangkan masing-masing SDM dan pengembangan institusi terutama Tri Dharma Perguruan Tinggi di masing-masing institusi,”pungkasnya.
Sementara itu, dalam Workshop Metodologi Pengabdian Masyarakat Berbasis ABCD, narasumber Dr. Serliah Nur, M. Hum., M.Ed , Ketua International Office UIN Alauddin Makassar dengan penuh semangat menyampaikan materi yang menjelaskan tentang metode ABCD (Asset Based Community Development).
Dalam pengantar materinya, Dr. Serliah yang merupakan kakak kandung dari Dr. Indria Nur, M.Pdi (Dekan Fakultas Tarbiyah) meminta peserta workshop untuk mem-branding dirinya dalam sebuah gambar.
Suasana workshop berlangsung santai dan penuh canda. Terlebih saat peserta diminta menggambar personal branding dirinya , dimana ada yang mem-branding dirinya sebagai google drive karena suka menyimpan sesuatu pada tempatnya, sebagai tunas tanaman yang akan terus tumbuh dan berkembang, bunga edelweis, air, dan sebagai lilin yang suka berkorban untuk menerangi orang lain dan personal branding lainnya.
Bagaimana metode wawancara yang hendaknya tidak langsung pada sasaran, tapi dengan mengenal ataupun memberi apreseasi yang ada pada lingkungan masyarakat yang diwawancarai juga diulas dengan jelas oleh Dr Serliah Nur (rosmini)