Humas IAIN Sorong- Dengan mengusung tema “Harmonisasi Gerakan dalam Bingkai Kebhinekaan Menuju Generasi Unggul Bermartabat”, sebanyak 276 mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) .
Kegiatan PBAK yang berlangsung 3 hari, 27-30 Agustus dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S. Sos., MA dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa yang dihadiri Pj Gubernur Papua Barat yang diwakili Kepala Biro (Karo) Unit Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ) Novianto B. Zulkarnaen.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Sorong Suparto Iribaram mengatakan, PBAK merupakan momen yang sangat bersejarah bagi IAIN Sorong,terlebih bagi para mahasiswa baru IAIN Sorong.
“Kalau dalam istilah budaya, Ini adalah sebuah proses inisiasi, sebuah proses peralihan dari masa anak-anak menjadi masa dewasa. Untuk mengenalkan bagaimana tradisi di perguruan tinggi maka adek-adek harus diberitahukan bagaimana adek-adek harus bertindak mandiri untu belajar secara mandiri,”ujar Suparto Iribaram.
Dikatakan, kampus, proses pembelajaran itu tidak lagi seperti di SD, SMP dan SMA. Tapi di perguruan tinggi adalah sebuah proses pembelajaran orang dewasa, dimana semua dosen, para pengajar tidak mengontrol para mahasiswa secara aktif seperti di SMA, tapi kesempatan belajar itu akan datang dari diri mahasiswa itu sendiri.
“Adek-adeklah yang menentukan masa depan adek-adek. Adek-adeklah yang bisa menentukan bagaimana diri adek-adek, menjadi orang, menjadi bermanfaat bagi keluarga dan bangsa. Semua itu ada ditangan adek-adek semua,”ujarnya.
Lanjut dikatakan, kampus adalah fasilitas yang disediakan oleh negara untuk bagaimana bisa memberikan ilmu pengetahuajn kepada seluruh masyarakat di Indonesia, termasuk di Provinsi Papua Barat Daya.
“Sebagai tanggung jawab penyebar keilmuan yang ada di IAIN Sorong, wajib kami menyelenggaran pendidikan bagi masa depan adek-adek sekalian. Kepada bapak ibu, orang tua adek-adek, hari ini bapak ibu telah menyaksikan, bagaimana proses masuknya mahasiswa untuk mengikuti prosesi PBAK di IAIN Sorong,”tandasnya.
“Hari ini adalah hari bersejarah. Bapak ibu, tidak salah menentukan dan memasukkan adek-adek di kampus. IAIN ini adalah sebuah kampus yang memang disediakan oleh pemerintah untuk bagaimana bisa mencerdaskan kehidupan bangsa,”imbuh Suparto Iribaram.
Ditambahkan oleh rektor bahwa semua fasilitas, semua sistem pembelajaran di IAIN Sorong akan berpatokan kepada Kementerian Agama RI dan Kementerian Pendidikan Nasional.
“Kampus IAIN Sorong adalah satu-satunya perguruan tinggi negeri di Papua Barat Daya. Jadi hari ini saya himbau kepada bapak ibu bahwa adek-adek mahasiswa baru, Insya Allah kami akan mendorong mereka, kami akan mendampingi mereka sampai selesai,”ujar Rektor IAIN Sorong, Suparto Iribaram.
Disambut dengan Rapat Senat Terbuka, nantinya setelah menyelesikan kuliahnya, mahasiswa juga akan dilepas dalam prosesi wisuda yang berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka.
“Oleh karena itu kesempatan ini Insya Allah kepercayaan yang bapak ibu berikan kepada kami , dan kami akan menjawabnya nanti,”tandas Suparto Iribaram.
Ia juga mengungkapkan sistem pendidikan saat ini telah mengalami banyak perubahan seiring perkembangan teknologi. Karena itu agar tidak ketinggalan, kita dituntut untuk untuk menyesuaikan dengan perkembangan, kemajuan teknologi saat ini yang memberikan nilai-nilai positif dalam kemajuan pendidikan.
Sementara itu dalam orasi ilmiahnya, PJ Gubernur Papua Barat Daya yang disampaikan oleh Karo UPBJ berharap mahasiswa baru memaknai dan mengamalkan isi kandungan dari 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Pembukaan UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika .
Sebagaimana dalam prosesi wisuda, Sidang Senat Terbuka dipandu MC yang menggunakan 3 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris .
Seluruh mahasiswa baru yang didominasi perempuan mengenakan hitam putih dengan balutan pita merah putih dan selempang khas dari karton di dadanya bertuliskan nama dan program studi yang dipilih.
Salah satu mahasiswa baru, Farial Kuya mengaku senang kuliah di IAIN Sorong, karena dari program studi yang dipilih, Ia berharap setelah lulus nanti, Ia bisa jadi dosen.
“Bapak saya dulu kuliah di sini juga IAIN Sorong). Saya cita-cita jadi dosen biar lebih tinggi dari bapak saya yang guru,”ujar Farial Kuya, putera asli Inanwatan Kabupaten Sorong Selatan yang mengambil prodi Ekonomi Syariah. (rosmini)