Penampilan salah satu group tari samra. (rosmini)

Humas IAIN Sorong –  Penampilan group tari samra   dalam lomba yang digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Aula Kampus IAIN Sorong, Kamis (26/9) menarik perhatian penonton.

 Dengan kostum dan variasi gerakannya masing-masing, iringan musik padang pasir menambah semarak  suasana lomba tari samra.

  Personil grup tari samra yang rata-rata 6 orang berusaha tampil yang terbaik. Kendati demikian, dalam satu group masih terlihat ada yang salah dan jadi perhatian dewan juri.

  Selain kesalahan atau tidak kompaknya personil dalam group, Dewan Juri yang terdiri dari Aksinus dan Acan menyoroti  kesalahan lainnya seperti belum seiramanya antara gerakan kaki dengan musik.

  Dan yang banyak dikoreksi oleh dewan juri Aksinus adalah senyum peserta yang sangat jarang terlihat saat tampil.

 Padahal menurut Aksinus, dengan memberikan senyum kepada penonton akan menghilangkan rasa gugup tampil di panggung.

 Dewan Juri  Aksinus mengatakan, 60 persen peserta sudah mengetahui tari Samra.  Padahal waktu technical meeting, masih banyak yang belum tahu tari samra yang sebenarnya.

 Dijelaskan Aksinus  tari Samra adalah tarian masyarakat Betawi. Dasar tari samra adalah pencak silat.  “Itu pencak silat mulai dari tangkisan, tendangan , pukulan terus ber step, mundur, maju itulah yang dibuat dalam satu tarian dengan lagu akhirnya jadilah samra,”terang Aksinus.

Penampilan group tari samra yang kompak dengan gerakan-gerakan kakinya. (rosmini)

Padahal Samra merupakan  bahasa dari arab Saudi yang artinya perkumpulan. “Tapi gerakannya dari betawi. Secara umum 60 % mereka (peserta)  sudah tahu bahwa ini samra.”tandasnya.

 Saat tampil  dengan lenggak lenggok , tangan, kaki, kepala harus bergerak, itulah tari samra.  Dari   yang tampil, salah satu group peserta dinilai tampil bagus  dan gerakannya sudah memenuhi kategori sebagai tari samra. Sedangkan yang tampil lemah gemulai, dikatakan tidak bisa pastikan bahwa mereka samra. Hanya saja paduan lagu-lagu gurun pasir  merupakan campuran ala-ala gurun pasir dengam  samra.

 Selain Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Sorong  Ny. Dian Iribaram , di penghujung acara lomba, hadir Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram. S.Sos., MA dan Warek 2 Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I yang tampak penasaran dengan penampilan peserta tari samra hingga satu group pun diminta tampil kembali. (rosmini)