Seminar Nasional yang digelar Program Pascasarjana IAIN Sorong menghadirkan narasumber Prof Amilin, Komisioner BNSP bidang pendidikan. (rosmini)

Humas IAIN Sorong- Dibuka oleh Direktur Pascasarjana IAIN Sorong, Dr. Bambang Sunatar, MM,  Seminar Nasional  bertajuk “Kontribusi Lembaga Pendidikan Islam dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Era Society 5.0 yang digelar Pascasarjana IAIN Sorong, Senin (2/9) di Aula Kampus IAIN Sorong menghadirkan narasumber  yang sangat kompeten yakni  Prof. Dr. Amilin, SE., SH., M.Si.

Prof Amilin yang memiliki banyak gelar di belakang namanya adalah Komisioner BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)  dan juga Guru Besar UIN Jakarta.

Dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan seminar nasional ini,  Dr. Bambang Sunatar mengatakan kegiatan ini sangat penting di mana sebagai lembaga pendidikan, dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di era 5,0 tidak hanya cukup memberikan selembar ijazah dan transkrip nilai.

Tapi bagaimana  setelah lulus, para alumni mampu bersaing di pasar dunia kerja.  Bahwa alumni membutuhkan  surat keterangan tentang ijazah sebagai pelengkap bahwa alumni itu sudah kompeten dan siap masuk pasar kerja.

Bambang Sunatar pun menceritakan kunjungannya di UIN Surakarta khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam beberapa waktu lalu , di mana untuk ikut ujian akhir, seorang mahasiswa yang akan sarjana, harus mempunyai minimal 4 surat keterangan pendamping ijazah.

Begitu pula di salah satu perguruan tinggi swasta (PTS)  di Makassar, di mana sebelum maju ujian tertutup, mahasiswa diwajibkan ikuti kegiatan atau pelatihan sertifikasi sehingga ketika selesai  masuk di pasar tenaga kerja, mereka tidak akan kalah bersaing dengan alumni dari perguruan tinggi lainnya.

“Dan ini juga kami harapkan  bukan hanya di IAIN Sorong tapi juga di seluruh perguruan tinggi yang ada di Papua ”ujar Bambang Sunatar.

Pentingnya memiliki surat keterangan dari ijazah yang dimiliki itulah, yang diharapkan peserta seminar dapat mendapatkan tambahan  pengetahuan dari narasumber bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang unggul, serta bagaimana perguruan tinggi mendirikan lembaga sertifikasi profesi hingga para alumninya pun dapat bersaing di pasar kerja.

Rektor IAIN Sorong, D.r Suparto Iribaram, S.Sos MA tampil sebagai narasumber. (rosmini)

Dengan dipandu moderator,  Dr. Fardan Abdillah, M.Pd.I (Wakil Direktur Pascasarjana), Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram  tampil sebagai narasumber menguraikan pesatnya perkembangan teknologi saat ini.

Dengan perkembangan teknologi, saat ini kata Suparto Iribaram, orang sudah mengkapling –kapling tanah secara virtual.

Walapun di dunia nyata khususnya di Papua  kepemilikan tanah atas tanah a, b, c dan itu dikuasi oleh adat ”tandas Suparto Iribaram.

Lebih lanjut dikatakan oleh Suparto Iribaram bahwa mahasiswa kalau tidak punya pengetahuan terkait perkembangan teknologi maka pasti kita akan kalah bersaing dengan yang lain.

Dalam materinya  Suparto Iribaram juga mengungkapkan, syarat dari perkembangan modern itu adalah bagaimana kita mampu melaksanakan keterampilan-keterampilan secara digital.

Duni sekarang ini, kalau kita tidak paham dengan digital maka kita akan tertinggal. “Dulu  kita bisa menggunakan pasar untuk jadikan tempat jual beli, sekarang ini sudah mulai mengarah pada penjualan secara online. Tidak menutup kemungkinan suatu saat tidak ada orang yang belanja ke pasar. Semua lewat HP ”ujar Suparto Iribaram.

Bagaimana perguruan tinggi keagamaan Islam mampu memberikan stimulus, memecahkan persoalan yang terjadi. Kalau tidak ada seperti itu, itu artinya bahwa kita akan tertinggal dengan sistem yang terbangun saat ini.

“Minimal kita harus menghasilkan ide-ide baru, kalau kita tidak punya ide-ide baru maka nanti kita akan disalip oleh   teman-teman yang lain ”tandas Suparto Iribaram.

Lebih lanjut Rektor IAIN Sorong menekankan pentingnya kolaborasi dengan budaya orang-orang yang memiliki kebiasaan, disiplin, kerja keras. Dan Insya Allah akan tertular  dengan kita, kita akan bisa mengikuti budaya-budata positif.

Dalam peran perguruan tinggi menciptakan SDM yang unggul, Rektor mengatakan “Kita minimal harus bisa merancang kurikulum yang relefan. Jangan sampai kita merancang kurikulum yang sama sekali tidak ada sentuhan dengan perkembangan jaman ”tandasnya.

Sementara itu, tampil memaparkan materinya, Amilin menjelaskan tentang konsep Society 5.0. Bahwa Society 5.0 adalah konsep yang muncul di Jepang dan telah menjadi topik penting dalam diskusi global tentang transformasi sosial dan ekonomi di era digital.

Peserta seminar tengah menyimak penyampaian materi dari narasumber, Prof Amilin. (rosmini)

“Society 5.0  merupakan konsep teknologi masyarakat  yang berpusat pada manusia dan berkolaborasi  dengan teknologi (AI dan IoT) untuk menyelesaikan masalah sosial  yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan ruang dunia nyata.

Seperti yang disampaikan Rektor IAIN Sorong Suparto Iribaram, bahwa saat dengan kemajuan teknologi, dimana melalui AI (Artificial Intelligence) bikin buku dalam beberapa menit saja bisa langsung jadi.

Dalam seminar nasional, selain dihadiri jajaran pimpinan IAIN Sorong dosen dan staf serta mahasiswa IAIN Sorong , juga hadir dari unsur pemerintah daerah, Kepala Sekolah/Madrasah Se-Sorong Raya, Ketua MUI Kabupaten Sorong,  tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Lebih lanjut, Prof.  Amilin juga menjelaskan  beberapa hal tentang  karakteristik society 5.0 dimana salah satunya adalah full connection. Bahwa  semua aspek kehidupan dan lingkungan dihubungkan melalui teknologi digital, memungkinkan  pertukaran informasi  dan kolaborasi yang lebih efektif.

Ia pun mencontohkan  karena kemajuan teknologi, kini,  orang bertransaksi di bank  tidak perlu datang antri tapi bisa melakukan transaksi di rumah melalui banking mobile.

Komisioner BNSP Sektor Pendidikan, Prof Amilin saat menyampaikan materi. (rosmini)

Selain itu karakteristik society 5.0 juga terlihat dari integrasi  teknologi dan manusia. “Teknologi canggih digunakan untuk  meningkatkan kemampuan manusia dan kualitas hidup, bukan menggantikannya,”ujar Prof. Amilin seraya berjalan menghampiri peserta seminar.

Siapa yang mampu bersaing di era digital?  Jawabannya adalah SDM yang  kompeten dan memiliki keunggulan kompetitif.

Dikatakan Prof. Amilin, sumber daya manusia  dikatakan kompeten jika memiliki attitude, knowledge, dan skills.

Pentingnya memiliki  sertifikasi kompetensi BNSP, karena BNSP  merupakan satu-satunya badan independen yang diamanati UU bertanggungjawab kepada presiden, punya kewenangan untuk mengembangkan dan menyelenggarakan sistem sertifikasi kompetensi  profesi di Indonesia. (ros)