Kontingen IAIN Sorong, Ade Irma Ulima yang meraih juara 2 pada lomba MTQ puteri. (Humas IAIN Sorong)

Humas IAIN Sorong – Kontingen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) telah memberikan yang terbaik pada even nasional Pekan  Olah Raga, Riset dan Ornamen Seni (Poros Intim III) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKN) se Indonesia Timur yang berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, 5-8 Juli 2024.

 Hasil lomba Poros Intim Tahun 2024, kontingen IAIN  Sorong yang dipimpin Wakil Rektor 1, Dr. Sudirman, SH., M.Hi,  berhasil meraih 4 penghargaan. Adapun 4 penghargaan yang diraih itu yakni pada cabang lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

puteri, kontingen IAIN Sorong atas nama Ade Irma Ulima, mahasiswa semester 6 Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) berhasil meraih medali perak (juara 2).

 Selain itu  pada  cabang MTQ putera, Ahmad Jafir, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) PAI berhasil meraih  juara harapan 1. Pada cabang  musabaqah hifsil quran putera, kontingen IAIN Sorong  berhasil meraih medali perunggu (juara 3) dan untuk hifsil puteri meraih  juara harapan 2.

  Official Kontingen IAIN Sorong, Nasarudin, M.Pd mengatakan, 4 penghargaan yang diraih ini  melebihi target dari yang semula hanya menargetkan satu cabang lomba yakti MTQ.

“Penghargaan yang kita raih ini juga karena kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa,”ujar Nino, sapaan akrab Official Kontingen IAIN Sorong.

   Dikatakan, pada babak penyisihan cabang lomba MTQ puteri, Ade Irma Ulima berada pada posisi teratas dengan  nilai 29, 5, namun pada babak final  harus puas di posisi kedua.

 Namun prestasi ini sangat luar biasa, karena melihat begitu berat perjuangan yang harus dilalui dimana pada Poros Intim 3 ini, Ade Irma juga mengikuti cabang lomba pop solo.

 “Untuk yang lainnya mereka sudah berjuang  sekuat tenaga. Satu  yang terpenting adalah kita menjadi defile yang dipilih oleh Dirjen  yang diwakili Kasubdit Sarpras sebagai  defile yang disematkan jaket kontingen pimpinan,”tutur Nino.

Saat berlaga di Poros Intim III di Mataram, Nino mengungkapkan, dengan hanya membawa 8 mahasiswa, kontingen IAIN Sorong mengakui harus melalui perjuangan berat dimana satu peserta ada yang mengikuti 2 cabang lomba.

 “Itu yang membuat energi terkuras, karena ada beberapa lomba yang waktunya bersamaan seperti Ade Irma  dia juga mengikuti pop solo, akhirnya official menyarankan fokuskan ke MTQ saja. Begitu juga  dengan hifsil qur’an juga mengikuti lomba dai atau pidato tauzia putra,”tutur Nino.

 Diakuinya dengan lokasi yang berjauh dari kampus seperti pada cabang lomba  badminton membuat satu official  menangani  11 mata lomba cukup  melelahkan.

 “Tapi Alhamdulillah dengan perjuangan berat itu  kita mendapatkan 4 penghargaan,”ucap Nino.

 Mengikuti Poros Intim III di Mataram, diakui Nino bahwa karena kesibukan kontingen di  MTQ di Papua Barat Daya belum lama ini, membuat  persiapan  tidak terlalu matang.

 “Latihannya itu kita hanya forsir dalam beberapa minggu,”imbuh Nino.

  Sebelum mengikuti lomba, Rektor IAIN Sorong Dr Suparto Iribaram, S.Sos MA memberikan memberikan penguatan kepada kontingen IAIN Sorong  agar dalam mengikuti lomba,  jangan terbebani.

  Yang penting adalah bagaimana menjaga etika di daerah  orang,  bagaimana  menjunjung sportivitas  yang tinggi. Namun kontingen IAIN Sorong yang mengikuti  Poros Intim III tetap dituntut untuk bagaimana  mengukir sejarah, memberikan prestasi yang  membanggakan bagi Provinsi Papua Bafrat Daya.

Tim badminton IAIN Sorong (kanan) yang turut berlaga pada Poros Intim III di Magtaram. (humas IAIN Sorong)

Pada Poros Intim III tahun 2024 ini, IAIN Sorong hanya mengirimkan 7 peserta,  merupakan kontingen dengan jumlah paling minim diantara 13 kontingen lainnya yang rata-rata mengutus 20 orang peserta.

“ Saya berharap nantinya bukan itu saja yang kita juara, tetapi mungkin bersatu dengan  civitas akademika, dengan dosen dengan tenaga kependidikan untuk membina kembali  mahasiswa kita agar kedepannya tampil lebih baik lagi,”tandas Nino.

  Dalam even Poros Intim tahun depan, Nino berharap lebih banyak lagi  yang dapat ikut berpartisipasi. “ Dan mahasiswa harus mempersiapkan  diri, bukan hanya ketika ada even nasional,  tapi memang sudah matang sehingga kita tinggal memilih dan menyeleksi untuk  bersaing denan perguruan tinggi lainnya di tanah air,”pungkas Nino. (rosmini)