IAIN SORONG – Beberapa waktu lalu para Pimpinan di lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong mengadakan rapat kerja di Sultan Alaudin Hotel & Convention, Kota Makassar mulai dari tanggal 07 hingga 09 Maret 2022.
Kegiatan rapat kerja di luar kota ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh kampus pasca alih status dari STAIN Sorong menjadi IAIN Sorong.
IAIN Sorong memilih UIN Alauddin, Makassar sebagai tempat raker dilatarbelakangi oleh keinginan besar para pimpinan untuk belajar dari perkembangan dan kemajuan UIN Alauddin Makassar serta melakukan evaluasi terhadap perjalanan IAIN Sorong selama ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor IAIN Sorong, Dr. Hamzah, M.Ag. dalam sambutannya pada acara pembukaan rapat kerja tahun 2022 pada malam Senin (07/03/22) lalu sekaligus hendak mengajak kepada seluruh pimpinan agar mengubah mindset atau cara berpikir dalam mengelola perguruan tinggi
“Kita sengaja raker di sini dikarenakan kita akan belajar sambil evaluasi. Dulu tahun 1983 tidak pernah terbayang akan seperti ini UIN Alauddin. Dulu bangunan di atas tanah yang kurang lebih 5 hektar ini dihitung jari pada saat itu, Hotel yang kita pakai ini dulunya adalah aula lalu kemudian disulap seperti ini. Oleh karenanya kita hadir di sini untuk mengevaluasi bersama.” Ungkapnya.
Selanjutnya, dirinya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari video diskusi antara Prof. Rhenald Kasali dan Akbar Faisal yang telah diunggah ke channel youtube, yang setidaknya memaparkan 3 hal besar dalam diskusi tersebut yaitu isu perubahan, dunia pendidikan dan alumni masa depan.
“Kalau kita melihat 40 menit durasi diskusinya itu bicara tiga hal, pertama adalah isu perubahan, bagaimana perubahan terjadi di masa depan. Kedua adalah dunia pendidikan, dunia pendidikan saat ini dalam pandangan saya, dunia pendidikan yang tidak lagi terlena pada kehidupannya dengan mengenang masa lalunya serta bertahan hidup dengan keenakan masa sekarang. Lalu yang ketiga adalah berbicara tentang bagaimana alumni masa depan.” Tutur Rektor IAIN Sorong.
Dr. Hamzah, M.Ag. selaku Rektor IAIN Sorong pun mengajak kepada seluruh pimpinan agar apa yang menjadi tiga rancangan program besar selama ini yaitu Universitas Persiapan, BLU dan Pengembangan Kawasan dirancang untuk mengakomodir kepentingan milineal dengan menggunakan teknologi sebagai jantung kehidupan agar terjadi loncatan perubahan.
Dirinya pun menegaskan bahwa ketiga program strategis IAIN Sorong tersebut di atas tidak lagi dibawa dan diarahkan kepada masyarakat informasi yang kental akan nuansa agraris, sebab dalam pandangannya hal itu telah ketinggalan zaman dan tidak relevan lagi untuk masa akan datang. Di samping itu, dirinya pun berharap agar seluruh sivitas akademik di dalam perkuliahan dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi.
“Jika tiga program besar ini (universitas Persiapan, BLU dan Pengembangan Kawasan) dibawa ke kerangka agraris maka akan ketinggalan zaman. Harusnya tiga program strategis ini diarahkan kepada masyarakat milineal. Ini harapan saya. Supaya kita melakukan loncatan perubahan. Kerangka berpikir kita ini adalah kita harus menjadikan teknologi sebagai jantungnya kehidupan. Kita tidak ingin ketiga instrumen ini dibawa kepada perspektif agraris dan informasi namun kita bawa ke era digital untuk persiapan generasi milineal.” Harapnya.
Kegiatan rapat kerja IAIN Sorong tahun 2022 di Makassar tersebut mengagendakan dua kegiatan yaitu rancangan program IAIN Sorong tahun 2023 sekaligus mengavaluasi program yang telah berlangsung maupun sedang berlangsung di tahun 2022 serta pada akhir rangkaian kegiatan raker terdapat program tambahan yaitu penandatanganan beberapa MoU.