Humas IAIN Sorong— Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong secara resmi membuka Expo Kemandirian Hari Santri Nasional 2025 yang diikuti oleh lima pondok pesantren penerima bantuan program inkubasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia, serta sejumlah pondok pesantren lainnya dari Kota dan Kabupaten Sorong. Senin, 03/11
Kegiatan yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 3 s.d 5 November 2025, bertempat di halaman Gedung Pascasarjana IAIN Sorong.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini Kepala Biro AUAK IAIN Sorong, Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II IAIN Sorong, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sorong, jajaran pimpinan IAIN Sorong, para pimpinan lembaga pendidikan Islam (MI, MTs, MA, MAN), pimpinan pondok pesantren, tenaga pendidik dan kependidikan, serta mahasiswa IAIN Sorong.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Dr. Muhammad Huzein, S.Fil.I., M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menumbuhkan kemandirian ekonomi pesantren melalui inovasi dan kreativitas santri dalam mengelola potensi yang dimiliki. Expo ini juga menjadi ajang untuk menampilkan produk, karya, serta usaha ekonomi pesantren yang telah berkembang melalui program inkubasi Kementerian Agama RI.
“Pelaksanaan Expo Kemandirian ini juga bertujuan mempererat ukhuwah antar pesantren serta memperkuat silaturahmi dengan perguruan tinggi keagamaan, khususnya IAIN Sorong di wilayah Papua Barat Daya,” ujar Dr. Huzein.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, M.A. menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Beliau menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemandirian di era modern.
“Santri bukan hanya penjaga moral dan tradisi keilmuan Islam, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa,” ujar Rektor.
Rektor juga menambahkan bahwa pelaksanaan Expo ini semula direncanakan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, namun karena adanya agenda besar lain di waktu yang sama, kegiatan baru dapat dilaksanakan pada awal November. Meski demikian, hal tersebut tidak mengurangi makna dan tujuan kegiatan sebagaimana yang tercantum dalam tema Hari Santri Nasional tahun ini.
“Pesantren memiliki tanggung jawab besar dan sejarah panjang dalam mengawali kemerdekaan serta membangun peradaban bangsa. Seiring perkembangan zaman, pesantren diharapkan mampu beradaptasi dengan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang telah tertata rapi dalam kurikulum pesantren,” lanjutnya.
Kegiatan pembukaan ditutup dengan penampilan tarian Selea Sisilia persembahan dari Mahasiswa IAIN Sorong, sebagai simbol penghormatan dan semangat kebersamaan dalam memperingati Hari Santri Nasional 2025.
