Pose bersama pimpinan IAIN Sorong sebelum acara wisuda sarjana angkata XVII dan pascasarjana angkatan VI, Selasa (2811).

Humas IAIN Sorong- Upaya untuk alih transformasi dengan menjadikan Instituts Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) terus dilakukan dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Selain PJ Gubernur Papua Barat Daya, Dr Drs Mohammad Musaa,M.Si yang telah mendampingi Rektor IAIN Sorong Prof Dr Hamzah, M.Ag  melakukan upaya-upaya komunikasi  ke tingkat pusat, dukungan juga datang dari Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE M.Pd.

Terlepas dari dirinya sebagai alumni pascasarjana IAIN Sorong yang baru diwisuda kemarin (28/11/2023), Bupati Raja Ampat Faris Umlati mengatakan, IAIN Sorong yang merupakan perguruan tinggi negeri satu-satunya di Provinsi Papua Barat Daya sudah seharusnya berubah status jadi universitas.  Sebab diakuinya, bahwa kebutuhan lembaga pendidikan dengan banyak fakultas dan program studi sangat dibutuhkan masyarakat  Sorong Raya,  apalagi sudah jadi Provinsi Papua Barat Daya.

“Kalau saat ini dengan IAIN hanya ada Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah dan Dakwah, dengan jadi UIN tentunya bisa ada fakultas kedokteran, fakultas teknik sipil dan lain-lain. Itu yang kita harapkan,”ujar Faris Umlati, Bupati Raja Ampat dua periode.

Diakuinya, universitas swasta yang ada di Provinsi Papua Barat Daya bagus-bagus, dan sebagai universitas negeri, IAIN Sorong juga harus sama bahkan lebih dari yang lain.

Melihat potensi IAIN Sorong yang begitu besar dan selama ini sangat diminati masyarakat, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati pun banyak memberikan dukungan untuk kemajuan IAIN Sorong, termasuk ikut mendukung perjuangan mewujudkan IAIN Sorong menjadi UIN Sorong.

“Kita terakhir kemarin ketemu dengan wakil menteri dan  tanggal 4 Desember nanti kami akan ketemu dengan Wapres. Target tahun ini Kepres IAIN jadi UIN keluar,”ujar Faris Umlati kepada media usia acara wisuda sarjana dan pascasarjana di Kampus IAIN Sorong, Selasa (28/11).

Sementara itu Rektor IAIN Sorong, Prof Dr Hamzah,dalam sambutannya pada acara wisuda sarjana angkatan XVII dan pascasarjana angkatan VI Tahun 2023 mengatakan, dari gagasan untuk menjadi UIN  bahwa “UIN haris hadir,  kapan waktunya  Allah yang tahu, kita ingin membangun ikhtiar, kita melakukan komitmen sehingga kemudian Papua Barat Daya akan menjadi produsen ilmuwan,”tandas ujar Prof Hamzah.

Upaya alih transformasi menuju UIN Sorong terus dilakukan, dan Rektor  IAIN Sorong menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur Papua Barat Daya Dr Muhammad Musa’ad, M.Si  yang selama ini telah membantu mendorong pimpinan IAIN Sorong, banyak memberikan perhatian sehingga 5 bulan lalu telah diperoleh rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk menjadikan IAIN sebagai  Universitas Islam Negeri (UIN).

Para wisudawan sarjana angkatan XVII IAIN Sorong

“Beliau berjuang terus sambil menunggu dan mengharapkan ijin Allah SWT,”ujar Prof Hamzah. Selain itu, Rektor IAIN Sorong juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh masyarakat yang banyak mendorong perubahan alih status IAIN Sorong menjadi universitas, ada Pdt Obet Maury, Sekretaris FKUB Provinsi Papua Barat Daya yang juga Ketua NU, Ust H.Mulyono, dari Forum  Muslim Papua dan seluruh masyarakat yang ikut berdoa, sehingga transformasi dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Insya Allah akan memperoleh ijin dari Allah SWT.

Menunjukkan kualitas IAIN Sorong bahwa dari alumni pascasarjana angkatan VI yang diwisuda kemarin, Prof Hamzah mengatakan telah terjadi spektur perluasan pengabdian dari para alumni.

Jika tahun-tahun lalu  alumni pascasarjana yang diwisuda didominasi oleh mahasiswa SI yang baru selesai, saat ini pascasarjana IAIN Sorong semakin diminati oleh berbagai kalangan profesional, mulai dari kalangan pemerintahan, politisi, pengusaha hingga pimpinan perusahaan swasta di Papua Barat Daya.

“Dulu masyarakat menilai alumni IAIN terkesan khusus baca doa, sekarang bergeser, spektrumnya semakin luas, ada yang baca doa, ada yang mengabdi di militer, ada pebisnis, ada anggota dewan, ada bupati, Itu artinya IAIN sekarang ini sudah memiliki spektrum yang luas. Bukan hanya memili kapasitas berdoa tapi dia juga menjadi  profesional sesuai pilihannya, Itu yang kita lihat perkembangan  dalam dua tahun terkahir ini,”ujar Prof Hamzah.

Tantangan  perguruan tinggi saat ini diakuinya  luar biasa. Dan menurut Prof Hamzah, IAIN Sorong harus mampu memahami kebutuhan  masyarakat sehingga masyarakat percaya kapada perguruan tinggi negeri satu-satunya di Provinsi Papua Barat Daya .

Di era demokrasi saat ini, lanjut Prof Hamzah, pimpinan yang tidak bisa mengakomodir kepentingan masyarakat, tidak memahami tanda-tanada zaman akan menjadi masalah di masa depan.

Karena itu setiap tahun,  IAIN Sorong berbagai inovasi dalam rangka memahami dan menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan. (rosmini)