Humas IAIN Sorong- Berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong kembali mencetak  Sarjana  Angkatan XVII dan PascaSarjana angkatan VI dalam prosesi wisuda yang  berlangsung di Aula Kampus  IAIN Sorong, Selasa (28/11).

Jika tahun-tahun sebelumnya,  wisuda berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin langsung  oleh Rektor IAIN, kali ini dan untuk pertama kali di lingkup IAIN Sorong, Sidang Senat Terbuka dipimpin oleh Ketua Senat, seorang srikandi yakni Dr Hj Hasbiah, S.Sos MM.

“Ini menandakan bahwa dinamika dan transformasi dan kapasitas berlangsung secara internal di IAIN Sorong,”ujar Rektor IAIN Sorong, Prof Dr Hamsah Khaeriah, M.Ag .

Dalam wisuda Sarjana Angkatan XVII dan Pascasarjana angkatan VI, tercatat sebanyak 216  yang diwisuda terdiri pascasarjana sebanyak 47 orang, untuk Sarjana dari Fakultas Syariah dan Dakwah , Program Studi  (Prodi) Ekonomi Syariah 60 orang, Prodi Hukum  Keluarga 8 orang, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)15 orang, Bimbingan Penyuluhan Islam  (BPI) 5 orang,

Sementara di Fakultas Tarbiyah, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) 48 orang, Tadris Bahasa Inggris 8 orang dan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)  25 orang.

Acara wisuda yang dipandu MC (master of ceremony) dengan 3 bahasa yakni Bahasa Indonesia, Dessy Iriany Nur, Bahasa Inggris Jumiyanti dan Bahasa Arab dibawakan oleh Samran berlangsung khidmat.

Sidang Senat Terbuka yang dibuka olen Ketua Senat, Dr Hj Hasbiah, MM diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh Dirfan Kahar, S.Sos M.Pd.

Dalam pembacaan surat keputusan oleh Wakil Rektor I Dr Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I, dari 216 wisudawan, tercatat sebagai mahasiswa terbaik sebanyak 9 orang, yakni 3 orang dari pascasarjana, salah satunya adalah Ketua MUI Kabupaten Raja Ampat, Abubakar Loji, M.Pd yang meraih IP 4,00 dengan predikat “Dengan Pujian”.

Selain dari pascasarjana,   tercatat 3 wisudawan terbaik dari Fakultas Syariah dan Dakwah serta 3 orang dari Fakultas Tarbiyah.

Sebagai wisudawan tercepat, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE.M.Pd saat menerima piagam penghargaan dari Rektor IAIN Sorong, Prof Dr Hamzah, M.Ag

Yang menarik diantara 47  wisudawan pascasarjana, salah satunya adalah Bupati Raja Ampat Abdul.Faris Umlati, SE M.Pd yang berhasil meraih IPK 3,80 dengan predikat “Dengan Pujian”. Faris Umlati juga mendapat predikat sebagai wisudawan tercepat menyelesaikan pendidikan S2nya dengan waktu 1 tahun 9 bulan. Resmi jadi alumni pascasarjana IAIN Sorong, Bupati Faris Umlati mengantongi gelar Magister Pendidikan.

“Ada kebanggaan tersendiri, sudah lama juga dari SI kosong, tidak lama lagi (Januari) S2 lagi, tapi Itali. Untuk S3 saya lagi daftar di Jember,”ujar Faris Umlati kepada wartawan.

Selain Bupati Raja Ampat ,  gelar Magister Pendidikan juga diraih ,Ketua BPW KKSS Provinsi Papua Barat Daya yang juga anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat, Ir H.Muhammad Said, ST IPM M.Pd.

Rangkaian prosesi wisuda ditandai dengan pengukuhan (pemindagan kucir toga ) oleh Rektor IAIN Sorong Prof Dr Hamzah, M.Ag dan penyerahan ijasah oleh Direktur Pascasarjana Dr Indria Nur, M.Pd.I, oleh Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah Dr Bambang Sunatar, SE MM, dan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah Dr H. Surahman Amin, Lc MA.

PJ Gubernur Papua Barat Daya, Dr Drs Muhammad Musa’ad, M.Si dalam orasi ilmiah by zoom, mengatakan, para wisudawan sebagai cendikiawan harus mampu bersaing baik dengan anak bangsa sendiri maupun dengan  dengan pihak luar sehingga tidak tergilas oleh perubahan jaman.

Untuk bisa meraih sukses, Musa’ad menekankan 3 hal,diantaranya mampu menjadi pemimpin untuk diri sendiri sehingga tidak seperti buih yang terombang ambing di tepi pantai. Harus menjadi diri sendiri bukan bersikap atas kehendak orang lain.

Selain itu, Pj Gubernur Papua Barat Daya, Dr Muhammad Musa’ad  juga mengatakan, untuk sukses  maka perlu untuk berkolaborasi dengan siapa saja. “Hari ini tidak ada yang namanya Superman. Kekuatan dibangun dengan menjalin  komunikasi atau hubungan baik dengan keadaan di sekitar kita,”ujar PJ Gubernur Papua Barat Daya Dr Drs  Mohammad  Musa’ad,M.Si

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor IAIN Sorong, Prof Dr Hamzah, M.Ag  mengatakan jika wisuda sebelumnya, persebaran alumni, terutama pada wisuda pertama  hingga wisuda kelima, dominasi wisudawan diwarnai dengan kopiah (baca doa) sehingga siapa pun yang keluar jadi alumni, itu dinilai bahwa trampil baca doa, sehingga stigma masyarakat bahwa STAIN dan IAIN Sorong adalah gudangnya baca doa.

“Ternyata hari ini tetap ada, dan kita melihat spektrum yang lebih luas, bahwa ada alumni kita, hari ini, dia adalah seorang bupati, kita tidak tahu, kapan lagi ada alumni seorang bupati. Sebuah kebanggaan bahwa ada alumni yang bisa menjalankan kontribusi dalam bidang pemerintahan,”ujar Prof Hamzah .

Selain itu, ada juga alumni IAIN pada hari ini, dari pusat keagamaan, tapi dia memiiki komitmen untuk membangun agama, sehari-harinya alumni itu berkecimpung dalam dunia pertambangan. “Beliau adalah alumni kini yang saat ini salah seorang manager pada pusat pertambangan di Kabupaten Sorong.  Kita tidak tahu kapan lagi ada alumni yang bisa mempengaruhi dunia pertambangan tentang wawasan keislaman dan kepemimpinan,”lanjut Prof Hamzah.

“Selain itu  dari wisudawan pascasarjana hari ini, ada juga alumni IAIN Sorong  yang mengabadikan dirinya sebagai politisi, yaitu alumni kita Pak Muhammad Said, beliau adalah Ketua KKSS Provinsi Papua Barat Daya dan anggota DPRD Raja Ampat,”tandas Prof Hamzah.

Dari para alumni yang disebutkan itu, Rektor IAIN Sorong mengatakan, spektrum pengabdian alumni IAIN Sorong, mengalami perluasan yang awalnya dari sosial keagamaan, mengalami spektrum yang lebih luas dari sisi pemerintahan dan ekonomi industri.

“Sebuah spektrum yang sangat dibutuhkan pada masa yang akan datang,”ujar Prof Hamzah. Dikesempatan tersebut, Rektor IAIN Sorong menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur Papua Barat Daya Dr Muhammad Musa’ad, M.Si  yang selama ini telah membantu mendorong pimpinan IAIN Sorong, banyak memberikan perhatian sehingga 5 bulan lalu telah diperoleh rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk menjadikan IAIN sebagai  Universitas Islam Negeri (UIN).

“Beliau berjuang terus sambil menunggu dan mengharapkan ijin Allah SWT,”ujar Prof Hamzah. Selain itu, Rektor IAIN Sorong juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh masyarakat yang banyak mendorong perubahan alih status IAIN Sorong menjadi universitas, ada Pdt Obet Maury, Sekretaris FKUB Provinsi Papua Barat Daya yang juga Ketua NU, Ust H.Mulyono, dari Forum  Muslim Papua dan seluruh masyarakat yang ikut berdoa, sehingga transformasi dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Insya Allah akan memperoleh ijin dari Allah SWT.

Selain itu, Prof Hamzah juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Raja Ampat yang telah memberikan beasiswa dua angkatan berturut-turut untuk kuliah di IAIN Sorong. Setelah jadi alumni pascasarjana IAIN Sorong, apakah Bupati Raja Ampat masih akan memberikan perhatian khusus kepada IAIN Sorong, dikatakan Prof Hamzah, hanya Allah, Bupati  Raja Ampat Faris Umlati dan pendampingnya (istri) yang tahu.

Terkait dengan obesesi mewujudkan IAIN Sorong jadi UIN, ditegaskan oleh Prof Hamzah, dari gagasan untuk menjadi UIN  bahwa “UIN haris hadir,  kapan waktunya  Allah yang tahu, kita ingin membangun ikhtiar, kita melakukan komitmen sehingga kemudian Papua Barat Daya akan menjadi produsen ilmuwan,”tandasnya.

Mengutip penyampaian PJ Gubernur Papua Barat Daya yang menguraikan bagaimana Islam Rahmatan Lilaalamin  Rahmatan adalah gambaran masyarakat di masa depan.

“Gambaran masyarakat di masa depan adalah mereka yang meyakini tentang komitmen kebersamaan. Tidak lagi mengandalkan superman, tapi mengandalkan supertim.  Dan hari ini teman-teman alumni menjadi satu tim yang solid dan kuat dan  tangguh untuk melakukan perubahan,”tandas Rektor IAIN Sorong Prof Hamzah yang disambut applaus dari para wisudawan.

Sementara itu menyampaikan kesan dan pesan alumni, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati, SE M.Pd mengatakan, Ia meraih S2 dalam usia tidak muda lagi. Dan bukan hanya hanya dirinya, dianyara alumni pascasarjana juga ada yang lebih tua darinya bahkan meraih predikat suma cumlaude (Dengan Pujian) dengan IPK 4.00, yakni Ketua MUI Kabupaten Raja Ampat, Abubakar Loji, M.Pd.

Itu artinya kata Faris  Umlati harus menjadi motivasi bagi anak-anak muda untuk terus memiliki semangat dalam menuntut ilmu. Jika orang tua saja bisa lanjut kuliah S2, anak-anak muda tentu harus bisa dan harus lebih maju.

Faris Umlati juga mengaku sangat peduli dan turut mendorong percepatan terwujudnya IAIN Sorong menjadi UIN Sorong.

Disaksikan oleh Rektor IAIN Sorong Prof Dr Hamzah, M.Ag, Wakil Rektor I Dr Muhammad Rasyid, M.Pd.I, rangkaian acara wisuda juga ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada 9 wisudawan terbaik yang diserahkan oleh perwakilan Forkopimda. Tampak hadir dalam acara wisuda ini, tokoh pendidikan, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS), Dr Hermanto Suaeb, MM, Pangkoarmada III yang diwakili Kasubdisbintal Disminpers Koarmada III, Letkol Laut (KH) Jayadi, MA, Branch Manager Bank Muamalat Sorong, Erwin Hatta dan sejumlah unsur Forkopimda tamu undangan lainnya.  (rosmini)