Sorong —– IAIN Sorong hari Senin (21/12/2020) menandatangi Nota Kesepahaman dengan Universitas Malikussaleh, bertempat di lantai dua Gedung Laboratorium IAIN Sorong. Kerjasama kedua belah pihak meliputi  bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dan juga penguatan institusi.

Rektor IAIN Sorong dalam sambutannya menyambut baik dan berterimakasih atas inisiasi Rektor Universitas Malikussaleh sehingga kerjasama dua perguruan tinggi bisa terwujud dan berharap kedepannya kerjasama ini akan lebih konkrit. Menurutnya, momentum ini sesuai dengan harapan Menteri Agama untuk hadirnya jembatan emas antara Aceh dan Papua.

“ Terima kasih pak Rektor yang punya inisiasi sehingga kerjasama kita hari ini bisa terwujud, mudah-mudahan kedepan akan lebih konkrit sehingga kemudian  berbuah hasil dan harapan pak Menteri Agama agar ada jembatan emas antara Aceh dan Papua bisa terwujud.” Terangnya.

Merespon sambutan Rektor Iain Sorong,  Dr. H.Herman Fithra, ST., MT., IPM., Asean.Eng. selaku rektor universitas malikussaleh mengatakan bahwa di tengah pandemi yang terjadi secara global kerjasama ini tidak akan terjadi tanpa ijin Allah. menurutnya, universitas malikussaleh adalah kampus yang terbuka bagi siapa saja yang ada di Indonesia, bahkan untuk papua dan papua barat.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan lancar ini Rektor Universitas Malikussaleh mengatakan meskipun di Aceh berlaku syariah islam namun tidak ada masalah terkait toleransi beragama. Mahasiswa dari luar daerah hanya diingatkan untuk mematuhi norma sosial yang berlaku di aceh. Saat ini mahasiswa dari luar aceh berjumlah sepertiga dari total keseluruhan 22.000 mahasiswa yang tercatat belajar di universitas malikussaleh.

“ ya, jadi saya sampaikan pada anak-anak papua jangan coba-coba minum minuman keras. Kebiasaan di daerah asal jangan dibawa ke aceh karena kalau nanti ditangkap dan diproses hukumannya berat.”

Sementara itu, maksud kedatangan rombongan Universitas Malikussaleh juga sebagai tindak lanjut dari program kerja Forum Perguruan Tinggi Aceh-Papua, yang  beranggotakan   empat perguruan tinggi  dari papua dan papua barat, dan lima perguruan tinggi dari aceh. Forum ini terbentuk di bulan februari lalu agar aspirasi perguruan tinggi Aceh dan Papua bisa disuarakan bersama untuk mendapat perhatian pusat.

Menyinggung program “Kami Cinta Papua” yang dicetus Kementerian Agama Republik Indonesia, Universitas Malikussaleh turut mendukung dengan ditunjuk menjadi salah satu dari delapan perguruan tinggi yang bermitra dengan Kemenag untuk membantu pendidikan anak-anak Papua. Lebih lanjut disampaikan Rektor Universitas Malikussaleh bahwa kerjasama ini harus berlanjut agar ada pemahaman menyeluruh tentang Indonesia, juga untuk meningkatkan tali persaudaraan antara Papua dan Aceh.

“Ini tujuan kami datang ke Papua salah satunya ke Sorong, dimana setelah penandatangan MOU tidak sebatas hanya seremonial. Diharapkan ada tindak lanjut walaupun tidak banyak namun saya pikir bisa berguna bagi kedua belah pihak. “ Tandasnya. (Riany)