Rektor IAIN Sorong, Prof Dr Hamzah Khaeriyah, M.Ag saat menerima kunjungan Rektor IAIN Jayapura, Dr H. Marwan Sileuw, S.Ag M.Pd

Humas IAIN Sorong- Rektor  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong Prof Dr Hamzah Khaeriyah, M.Ag Senin (11/12) menerima kunjungan Rektor IAIN Jayapura  Dr H. Marwan Sileuw, S.Ag M.Pd.

 Selain silaturahmi, kunjungan Rektor IAIN Jayapura yang didampingi  Wakil Dekan II  Fakultas Syariah Dr Drs Sabar Podu, S.Ag M.Pd  terkait koordinasi penguatan persepsi alih status IAIN ke UIN  (Universitas Islam Negeri) untuk wilayah  Indonesia Timur dan Koordinasi  Beasiswa  Baznas  bersama IAIN Sorong.

  Saat menerima kunjungan Rektor IAIN Jayapura yang berlangsung sekitar pukul 09.00 WIT, Raktor IAIN Sorong Prof Hamzah didampingi Wakil Rektor I Dr Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd.I dan Kabag Umum Anwar Darwis.

  Suasana pertemuan Rektor IAIN Sorong dan Rektor IAIN Jayapura berlangsung penuh akrab. Dalam perbincangan Rektor IAIN Jayapura Dr Marwan Sileuw mengatakan Kota Sorong bukanlah daerah baru baginya.

 Karena  keluarganya tinggal di Sorong, sehingga Ia pun sering datang ke Sorong. Seperti yang dikatakan oleh Warek I Dr Rusdi Rasyid, Rektor IAIN Jayapura ke Sorong seperti pulang kampung.

 Bermaksud untuk pulang ke kampung halamannya di Seram Bagian Timur (SBT), Rektor IAIN Jayapura mampir ke Sorong dan silaturahmi dengan mengunjungi IAIN Sorong.

  Dikesempatan tersebut, Rektor IAIN Jayapura mengungkapkan bahwa beasiswa dari Basnaz mengalami peningkatan dari Rp 30 juta meningkat jadi Rp 50 juta untuk setiap perguruan tinggi.

 Dalam penyaluran beasiswa dari Basnaz, Rektor  IAIN Sorong pun menawarkan agar pertemuan dengan Baznas pusat digelar di IAIN Sorong.

  Bukan hanya beasiswa dari Basnaz , penyaluran beasiswa untuk mahasiswa di perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi negeri  di lingkup kementerian agama cukup banyak baik  yang bersumber dari pemerintah pusat maupun dari pihak swasta.

  “Sekarang ini, mahasiswa “mandi” beasiswa,”ucap Warek I Dr Rusdi Rasyid. Dari begitu banyaknya kucuran beasiswa untuk mahasiswa saat ini, sayangnya tidak diimbangi dengan “kencangnya” mahasiswa belajar.  Hal inilah yang menjadi sorotan dalam perbincangan pimpinan IAIN Sorong dan IAIN Jayapura.

 Selain itu yang jadi sorotan adalah perpustakaan yang tidak lagi jadi tujuan utama mahasiswa mencari referensi. Hal ini  terjadi akibat dampak dari dunia medsos. Fenomena telah terjadi pergeseran nilai dalam dunia pendidikan seperti siswa yang tidak takut dengan guru, ataupun orang tua siswa yang  melaporkan guru ke penegak hukum  karena tidak terima anaknya ditegur ataupun dikasari juga jadi bahan perbincangan dalam pertemuan Rektor IAIN Sorong dengan Rektor IAIN Jayapura.

 Rektor IAIN Sorong, Prof Dr. Hamzah Khaeriyah, M.Ag yang ditanya inti pertemuan dengan Rektor IAIN Jayapura mengatakan, tujuannya tak lain untuk memperkuat jaringan kerjasama IAIN Sorong dan IAIN Jayapura untuk riset, pengabdian kolaboratif untuk percepatan penguatan sumber daya manusia (SDM) bidang keagamaan dan sosial di Jayapura. (rosmini)