Sorong — pernyataan Rektor ini disampaikan setelah mendengarkan pemaparan hasil evaluasi lapangan dari masing-masing tokoh yang hadir dalam pertemuan yang  membahas tindak lanjut pemantapan program khusus beasiswa Pascasarjana, yang digagas sebagai program pertama dari nota kesepahaman (MoU) antara IAIN Sorong dengan DMI Kota Sorong pada Kamis siang (01/07/2021).

 

“Mendengar pandangan bapak-bapak sekalian bagi saya ini adalah laboratorium dimana  bisa kita lihat sejauh mana hubungan antar tokoh islam dan jamaah kota Sorong. Dari sekian banyak masjid yang ada pun terlihat bagaimana respon terhadap program ini, dan ini menjadi pelajaran besar bagi kita bahwa ternyata kita sebagai Dai harus turun menemui jamaah secara langsung dan memelihara hubungan baik yang berkesinambungan sehingga kedepannya tidak lagi ditemui problematika umat.” Tegasnya.

 

Dihadiri delapan tokoh yang mendeklarasikan diri sebagai Tim Terpadu Pengembangan Sumber Daya Umat, pembahasan serius namun santai yang bertempat di Aula Gedung Tarbiyah ini menemukan adanya pro dan kontra jamaah terhadap program donasi 100rb per jumat per minggu  untuk beasiswa S2 dai yang telah dicanangkan. Ketua DMI kota Sorong Kisman Rahayaan menyatakan ini hal yang biasa dalam sebuah gagasan dan sepakat dengan pandangan rektor tentangnya. Dalam kesempatan tersebut ia turut menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap IAIN Sorong atas inisiasi ini. Ia berharap kedepannya seluruh anggota tim dapat selalu solid dan melahirkan program-program pemberdayaan umat lainnya.

 

”Pro dan kontra itu hal biasa. Saya jawab dengan sederhana, bahwa jika kita ingin mencetak kader yang mumpuni dan unggul serta memiliki daya saing yang tinggi di tengah-tengah masyarakat global, maka harus bekerjasama dengan IAIN Sorong sebagai lembaga pendidikan terbaik islam di Papua Barat”. Pungkasnya.

 

Hal senada disampaikan oleh tokoh NU Siddiq Rahakbauw yang turut hadir. Ia teguh bahwa program ini harus tetap jalan, maka perlu ada regulasi pertemuan lagi kedepannya.

“Ini harus jalan, apalagi sudah hadir IAIN sebagai ujung tombak. Akan menjadi tanggung jawab moril bagi kita bila tidak jalan. Bismillah, rahmat dan rejeki kita sebagai tokoh umat adalah berkolaborasi dengan IAIN Sorong.” tandasnya.

 

Kabar baiknya pengurus BKM masjid Al Akbar telah menyanggupi untuk membiayai 1 dari 20 orang yang direkomendasikan sebagai penerima beasiswa. Selain itu para tokoh yang hadir berkomitmen untuk terus tegak bersama mengambil peran serta menggandeng seluruh komponen umat islam se-Sorong Raya untuk berkontribusi bagi kemajuan islam, Sorong Raya, serta bangsa dan Negara sehingga program pengembangan sumber daya umat tidak akan berhenti di satu program ini saja namun akan berkesinambungan.

 

Selain dua tokoh tersebut hadir pula Kasi Bimas Islam Kemenag kota Sorong Agung Sibela, Pengurus BKM masjid al akbar Sukiman, Anggota DPRD Papua Barat Muhammad Taslim.