Suasana upacara 17-an dimana petugas upacara mengenakan pakaian pramuka

Humas IAIN Sorong-  Upacara 17-an yang dipimpin Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Prof Dr Hamzah Khaeriyah, M.Ag di halaman Perpustakaan kampus IAIN Sorong, Rabu (17/1) berlangsung khidmat.

Diikuti pimpinan, dosen, staf,  tenaga kependidikan serta para mahasiswa, rangkaian upacara diikuti dengan iringan musik drumband yang  kian menambah khidmatnya suasana, khususnya  saat mengheningkan cipta.

“Kita telah mempersembahkan pengabdian kita kepada bangsa dan negara dengan hadir mengikuti upcara 17. Jadi salah satu indikator penghargaan kita kepada  pahlawan, pengabdian kita kepada bangsa, negara dan tanah air adalah, kita disiplin mengikuti upacara 17-an.  Saya kira ini adalah salah satu pendidikan kebangsaan,”ujar Rektor Prof Hamzah .

Dikatakan oleh Prof Hamzah, kita bersyukur Indonesia dalam keadaan damai. Sementara negara-negara  sebagian Timur  Tengah masih mengurus kepentingan kedamaian. Di Indonesia ini persoalan kedamaian hampir tuntas, yang kita urus adalah persoalan pengembangan sumber daya manusia ( SDM) dan kesejahteraan. “Kita lebih banyak bersyukur seharusnya dibanding negara-negara yang masih dilanda konflik,”tandasnya.

Sementara itu, menjelang Pemilu 2024, Rektor IAIN Prof  Hamzah kembali mengingatkan kepada jajarannya  untuk menyukseskan pesta demokrasi  lima tahunan yang akan digelar pada 14 Februari 2023.

“Saya mengajak kita semua, supaya partisipasi politik kita, dalam arti hadir di tempat  pemungutan suara, kita harus hadir memberikan suara dan tidak dalam keadaan Golput,”tandas Prof Hamzah.

Kepada para ASN,  Rektor IAIN Sorong mengatakan, dalam perilaku sosial agar  netralitas ASN selalu terjaga.  “Tapi di dalam bilik suara yang kenal hanya dua, yakni hati kita dengan kertas yang ditusuk,”ujar Prof Hamzah.

Rektor IAIN Sorong Prof Dr Hamzah Khaeriyah saat memimpin upacara 17-an.

Sementara itu terkait dengan kemajuan IAIN Sorong, di masa  pendaftaran mahasiswa baru, Prof Hamzah minta kepada jajarannya agar  turut berperan dalam menggaet mahasiswa baru untuk kuliah di IAIN Sorong.

“Saya mohon perhatian teman-teman semua, siapa pun kita mencari, dan mendorong supaya kemudian mahasiswa kita, Camaba (calon mahasiswa baru)  kita semakin hari semakin banyak,”ajaknya.

Lebih lanjut Prof Hamzah mengungkapkan, penyebaran asal daerah Camaba  luar biasa, bukan hanya berasal dari daerah Papua tetapi juga dari daerah lain, dan beberapa pulau terdekat itu sudah ada.

“Pernah kita mencapai posisi 17 provinsi, data terakhir 13  provinsi. Daerah-daerah sekitar Seram Bagian Timur itu  pernah kita  jelajahi dan ini menjadi penting untuk kita lakukan akselerasi,”ujar Rektor IAIN Sorong, Prof Hamzah.

Lanjut dikatakan, kalau  kita aktif mencari mahasiswa, siapa pun kita , itu artinya menunjukkan teman-teman , anak-anak bangsa ini jalan yang benar. Jalan yang benar itu adalah masuk perguruan tinggi.

“Tidak ada bidang lain, agar anak muda kita dorong kembali ke jalan yang benar . Jalan yang benar itu adalah masuk perguruan tinggi. Mohon perhatian kita semua, inilah salah satu jalan tol yang tidak pernah macet, kalau kita ingin membangun  Papua,”tandasnya.

“Dan pemerintah memberikan seluas-luasnya, banyak beasiswa . Oleha karena itu kewajiban kita, kita menunjukkan jalan yang benar,”imbuh Prof Hamzah.

Lebih lanjut, Rektor IAIN Sorong juga mengatakan, salah satu cara menunjukkan jalan yang benar adalah bahwa IAIN Sorong adalah pergurun tinggi negeri satu-satunya di Papua Barat Daya.

“Kampus kita ini negeri, dibawah pengawasan dan pembinaan langsung dari pemerintah. Baik dari sisi anggaran, administrasi maupun mutu.

Kita memiliki laboratorium, kita memiliki dosen yang tersertifikasi, diakui oleh negara. Kita memiliki tenaga kependidikan yang juga dijamin kualitasnya.  Kita memiliki podcast yang siapa pun bisa masuk untuk menyebarkan gagasan-gagasannya. Hampir seluruh fasilitas ada di kampus kita,”urai Prof Hamzah.

Bukan hanya itu, IAIN Sorong  menguasai 60 % penyebaran agama Islam lewat dai dan khatib.

Peserta upacara yang diikuti para dosen, staf dan tenaga kependidikan di lingkup IAIN Sorong.

“Kita menguasai 60% jaringan majelis taklim di dua kota, kita memiliki jaringan bisnis. Saya kira mungkin sekitar 20% instansi menggunakan kita punya bus, kita punya Aula. Semua ini adalah fasilitas-fasilitas yang bisa kita sampaikan ke publik sebagai cara  untuk menarik masyarakat masuk menguikuti akses pendidikan sebagai siratal mustaqim,”terang Prof Hamzah.

Lebih lanjut, Proh Hamzah  mengatakan, IAIN Sorong berbeda dengan perguruan tinggi yang lain. “Kita mengembangkan pendidikan keagamaan dan spirituali kita. Kita punya mahad yang luar biasa,”tandasnya.

Kajian-kajian klasik  kita lakukan. Kita punya tenaga yang mendorong  kepramukaan, nasionalisme, ideologisme, semua itu adalah bekal –bekal kepemimpinan untuk generasi kita.

“Oleh karena itu, sekali lagi, siapa pun kita, mari kita mendorong, meningkatkan akses kependidikan kita dengan mengajak masyarakat memperluas jaringan agar kemudian akses pendidikan semakin mudah untuk wilayah Papua sekitarnya masuk di kampus kita,”tandasnya.

Prof Hamzah jga mengatakan, Biaya SPP  di IAIN Sorong terjangkau dengan pola UKT. Sekali lagi, biaya UKT kita sangat rendah dan tidak ada lagi pungutan selain UKT. Ini semuia adalah fasilitas pemerintah untuk melakukan percepatan dalam rangka memilih pendidikan sesuai bidang  studinya.

“Oleh karena itu sekali lagi ini mohon  jadi perhatian kita semua. Termasuk juga para mahasiswa, ajaklah teman-teman kalian semua. Ketika saudara mengajak teman-teman  kalian masuk ke kampus, disitulah mulai saudara  menanamkan investasi kepemimpinan,”ujar Prof Hamzah.

Upacara 17-an diakhiri dengan sapaan kejayaan kampus IAIN Sorong. “IAIN

Oke,” seru Prof Hamzah yang dijawab : “Pasti-pasti bisa”.  (rosmini)