Sorong_ Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong selalu berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan dengan kegiatan-kegiatan akademik. Karena semakin banyak kegiatan akademik baik yang sifatnya formal maupun non formal dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi para mahasiswa dalam menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa, yakni belajar, meneliti, dan mengabdi. Oleh karena itu, STAIN Sorong melalui pembina bantuan beasiswa bidikmisi melaksanakan kegiatan “Pelatihan Teknis Penulisan Jurnal Berbasis Penelitian Tahun 2019”.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang mahasiswa yang terdiri dari prodi-prodi yang terdapat di STAIN Sorong. Diharapkan dari kegiatan tersebut para mahasiswa memiliki gambaran cara menulis jurnal dan mempublikasikanya.

Latar belakang diadakannya kegiatan pelatiahan teknis penulisan jurnal ini adalah adanya surat edaran Ditjen Pendis Kemenristekdikti terkait dengan mewajibkan kampus untuk mengapload tulisan ke respositori kampus, kata St. Umrah, M.Pd. selaku ketua panitia kegiatan.

Melihat Surat Edaran tentang kewajiban mengapload jurnal ke respositori kampus tersebut merupakan hal yang baik. Karena dunia pendidikan tinggi era sekarang berlomba-lomba di dalam hal penelitian dan publikasi. Kampus yang memiliki dosen yang mampu untuk memberikan kontribusi lewat tulisan tentu akan memiliki rating yang tinggi disamping penunjang-penunjang yang lainnya. Dengan demikian, kehadiran Bapak Muhammad Aziz Hakim, M.H. sebagai narasumber dalam kegiatan ini diharapkan mampu mendorong sivitas akademika STAIN Sorong khususnya mahasiswa dan dosen supaya bersemangat dalam meneliti, menulis, lalu mempublikasikannya.

Ditambahkan oleh St. Umrah, M.Pd. bahwa “peserta yang dari mahasiswa bidikmisi wajib untuk mengikuti kegiatan ini, karena kalau tidak, maka yang bersangkutan akan dievaluasi sebagai penerima bantuan beasiswa bidikmisi”.

Apa yang sampaikan oleh St. Umrah, M.Pd. di atas merupakan tindakan yang bagus, supaya mahasiwa penerima beasiswa bidikmisi harus memiliki kapasitas dan kualitas yang mampu untuk memberikan dampak yang positif terhadap pengembangan kampus.

Di sisi lain, ketua STAIN Sorong, Dr. Hamzah, M.Ag. mengatakan “semestinya Papua Barat ini harus mengalami peningkatan bantuan pendidikan, tetapi apa yang terjadi malah pengurangan kuota penerima bantuan bidikmisi untuk STAIN Sorong”. Kaitannya dengan hal tersebut, dalam hal ini pemerintah harus memiliki kebijakan yang jernih dalam melihat situasi dan kondisi. Sehingga, dalam pemangkasan atau pengurungan kuota bantuan tidak terkesan tidak proporsional” tutupnya.