IAIN.SORONG – Agama hendak dinikmati, dirasakan dan dipikirkan, hanya dengan ‎itulah agama dapat menyatu di dalam kehidupan kita. Ungkap Dr. Hamzah, M.Ag., Rektor ‎Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong dalam ceramah agama selepas shalat dzuhur di ‎Masjid Quba. Rabu (20/04/2022).

Melalui siaran langsung dari kanal Facebook Masjid Qoba Kota Sorong yang berdurasi lebih ‎kurang sebelas menit, Hamzah Khaeriyah mengangkat tema ceramah yang berjudul merasakan ‎manisnya iman.‎

Dalam pandangan Dr. Hamzah, M.Ag., iman merupakan hidayah paling tinggi di dalam Islam, ‎tidak ada hidayah yang lebih tinggi lagi dari iman. Oleh karena itu, hendaknya iman dijadikan ‎sebagai arah, pentujuk, dipupuk dan senantiasa dievaluasi. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh ‎adanya pasang surut atau jauh dan dekatnya keimanan.‎

Tatkala seorang muslim merasakan kenikmatan pada saat beribadah, maka hal tersebut merupakan ‎salah satu indikator keimanan seseorang sedang bertambah. Sebaliknya, ibadah menjadi suatu ‎beban maka hal itu menandakan iman seseorang sedang lemah.‎

Atas dasar inilah yang kemudian menjadi tugas seorang muslim agar memastikan kualitas ‎imannya senantiasa terjaga.‎

Lebih lanjut, Hamzah Khaeriyah menyampaikan bahwa iman merupakan pintu masuk menuju ‎Allah swt. dan sarana memperoleh ganjaran pahala dari seluruh amalan seorang muslim.‎

‎“Apabila seorang muslim telah memiliki iman, dalam arti imannya semakin dekat maka seluruh ‎perilaku dan ibadahnya adalah kebaikan. Inilah yang kemudian dikenal sebagai kekuatan iman. ‎Iman inilah pintu masuk menuju Sang pencipta serta sebagai sebab diberikan pahala.” ‎Ungkapnya.‎

Kata iman sendiri memiliki derivasi dari kata aman yang artinya adalah dapat dipercaya. ‎Sehingga orang yang beriman itu dapat dipercaya oleh dirinya sendiri, keluarga, tetangga dan ‎masyarakat secara luas. Mengapa iman diidentikkan dengan kata aman, Tentunya hal tersebut ‎dikarenakan adanya kekuatan di dalam keimanan yang dimiliki oleh orang yang beriman. ‎

Adanya kekuatan iman tentu akan mampu meningkatkan ketaatan seorang hamba kepada Allah ‎swt. Begitu pula sebaliknya, tatkala iman melemah maka akan menjadikan seseorang cenderung ‎untuk mengabaikan seluruh perintah Allah ta’ala.‎

Pada akhir ceramahnya, Ia pun mengajak kepada jamaah yang hadir agar menjadikan Ramadan ‎selama sebulan penuh itu sebagai momentum mempertebal keimanan melalui ketaatan kepada ‎Allah swt.‎