Suasana pembukaan “Klinik Jurnal Untuk Akreditasi dan Reakreditasi”. (rosmini)

Humas IAIN Sorong- Dalam rangka mewujudkan  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong sebagai jembatan perubahan, Rektor  IAIN Sorong Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA, Rabu (24/7) di Lantai 2 Gedung Rektorat membuka kegiatan “Klinik Jurnal  Untuk  Akreditasi dan Reakreditasi”  yang berlangsung 24-26 Juli 2024

Mengusung tema “Optimalisasi Tata Kelola Dalam Meningkatkan Kualitas Jurnal”,  Klinik Jurnal untuk Akreditasi dan Reakreditasi  diikuti sejumlah dosen , pengelola jurnal di kampus IAIN Sorong .

 Dalam kegiatan ini, panitia yang diketuai Dr. Sudirman , SH., MH (Wakil Rektor 1) menghadirkan 3 narasumber yakni Prof. Dr. H. Idrus Al Hamid, S.Ag., M.Si, Muhammad Yusuf, S.Sos., M.Si,  dan Rachmad Surya  Muhandy, SH

   Dalam sambutannya, Rektor IAIN Sorong mengatakan, IAIN Sorong harus menjadi jembatan perubahan. Untuk menjadi jembatan perubahan maka semua lini harus diperbaiki termasuk  jurnal yang dihasilkan oleh para dosen IAIN Sorong harus bermutu.

 “Bagaimana orang bisa mengenal dan mengakui kampus kita jika tidak meninggalkan  apa-apa. Kalau  kita tidak punya karya maka orang tidak akan mengenal kita,”ujar Suparto Iribaram  yang mengibaratkan tanpa karya seperti debu yang jika pergi tak akan pernah dihalangi.

   Bahwa IAIN sebagai institusi  yang memproduksi ilmu pengetahuan, dan salah satu jalan untuk mengembangkan atau mempromosikan ilmu pengetahuan itu adalah melalui jurnal.

 “Bagaimana kita bisa menampilkan  berbagai pengetahuan termasuk pengetahuan lokal yang  sangat banyak di Papua, tinggal kita menulis, memasukkan ke jurnal  dan dikonsumai  oleh orang banyak, dan ini sangat penting,”ujar Suparto Iribaram.

Rektor IAIN Sorong, Dr Suparto Iribaram, S.Sos MA saat menyampaikan sambutan sebelum membuka kegiatan “Klinik Jurnal Untuk Akreditasi dan Reakreditasi”. (rosmini)

“Saya berharap  bahwa kegiatan  untuk beberapa hari kedepan ini menjadi kegiatan yang tentu bisa memberikan manfaat . Dari kegiatan ini  minimal memberikan dorongan untuk memperbaiki kualitas jurnal kita,”imbuh Suparto Iribaram.

  Ketua Panitia  Klinik Jurnal  untuk  Akreditasi dan Reakreditasi, Sudirman, SH., MH.I mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang digelar Rumah Jurnal  IAIN Sorong.

 “Pak Rektor menginginkan jurnal kita itu semua harus terakreditasi di SINTA  (Science and Technology Index) yang targetnya nanti ada yang bereputasi internasional,”ujar  Dr. Sudirman yang ditemui disela menunggu kedatangan narasumber.

 “ Jadi ini merupakan  langkah awal ,  dan ini perdana dilakukan  untuk mengklinik semua jurnal yang ada di IAIN Sorong, kurang lebih ada 14 jurnal. Meskipun sudah ada 4 jurnal yang terakreditasi di SINTA , 10 jurnal itu kita harapkan bisa terakreditasi,”ujar  Dr. Sudirman  yang sehari-hari Wakil Rektor 1 IAIN Sorong.

  Lebih lanjut dikatakan bahwa pengelola jurnal di IAIN Sorong semua diundang ini untuk mengetahui secara pasti bagaimana cara pengelolaan jurnal yang baik.

   Dikatakan oleh Sudirman, dalam pengelolaan jurnal minimal ada 3 unsur yakni  ada penulis, dimana  penulis memasukkan artikel ilmiahnya melalui aplikasi atau OJS (online journal system) , kemudian terdata untuk kemudian diregistrasi.

 “Kemudian  admin (pengelola jurnal) melihat apakah sesuai dengan skopnya. Kalau tidak, admin  boleh menolak artikel itu,”terang Sudirman. Selanjutnya melalui proses  review,jurnal akan dikembalikan ke penulisnya melalui admin untuk direvisi.

“ Begitulah proses memasaknya di  jurnal,”tandasnya.

  Dalam prosesnya, selama ini  lanjut Sudirman, masih didapatkan ada yang tidak optimal, sehingga mau dioptimalkan. “Masih ada yang tidak berfungsi di tata reviewernya secara maksimal sehingga susah untuk di reakreditasi, susah untuk akreditasi. Kesannya  instant, langsung masukkan dan muncullah artikelnya. Padahal ndak boleh seperti itu,”imbuh Sudirman.

 Lebih lanjut dikatakan, bahwa jika jurnal sudah  terakreditasi maka merupakan  satu langkah yang tepat dalam mempublikasikan hasil karya ilmiah dari para dosen .

Pose bersama diakhir acara pembukaan. (rosmini)

Yang pasti  bahwa bagaimana wadah jurnalnya.  Ketika jurnalnya terakreditasi dengan Sinta 3,Sinta  4 hingga ke Sinta 2 maka itu suatu mutu yang sangat baik dalam  tolak ukur  jurnal.

 Dari jurnal yang ada  saat ini, ujar Sudirman, baru menyasar  pada level Sinta 4. “Kita mau Sinta 2 dan 3 yang reakreditasi, kalau yang diakreditasi ini masuk Sinta  5, 4,”imbuh Sudirman.

  Dikatakan bahwa  Rektor Suparto Iribaram  sangat konsen untuk ini sehingga  pimpinan IAIN Sorong termasuk dirinya diminta untuk  “turun gunung” langsung.

 “Pak rektor instruksikan untuk saya “turun gunung” sebagai ketua panitia dalam hal ini, sehingga rumah jurnal akan tertata, terkelola dengan baik kedepannya,”pungkas Sudirman.

 Hadir dalam pembukaan Klinik Jurnal untuk Akreditasi dan Reakreditasi, Wakil Rektor 2, Dr. Muhammad Rusdi Rasyid, M.Pd, Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo, M.Ag, Direktur Pascasarjana Dr. Bambang Sunatar, SE., MM, Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Fardan Abdllah, M.Pd.I dan Kaprodi Pascasarjana, Hasbullah, M.Pd Ph.D. serta jajaran pimpinan IAIN Sorong lainnya.  (rosmini)