Sorong, iainsorong.ac.id – Pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun anggaran 2019, di Unit Pelaksana Teknis Badan Kepegawaian Negara (UPT-BKN) Sorong, Papua Barat, sudah dimulai sejak kemarin, Jumat, 7 Februari 2020. Sementara, untuk satuan kerja (satker) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) di bawah naungan Kementerian Agama melangsungkan seleksi hari ini, Sabtu, 8 Februari 2020. Sebanyak 51 orang ikut ambil bagian pada seleksi tahun anggaran 2019 ini, yang terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh 37 orang, sedangkan sesi ke dua diikuti oleh 14 orang.
Peserta yang mendaftar di STAIN Sorong sendiri berasal dari berbagai daerah yang ada di tanah air, sebut saja Ratih Kusumaningsari. Diungkapkan saat diwawancarai oleh kru web-iainsorong.ac.id. 10 menit setelah keluar dari ruangan tes, kalau dirinya berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.
“Nama saya, Ratih Kusumaningsari. Saya asli dari Jawa, Boyolali, Jawa Tengah” terangnya.
Peraih nilai tertinggi di sesi pertama seleksi CPNS STAIN Sorong mengaku shock setelah tahu bahwa ia meraih nilai tertinggi dari 37 orang yang ikut tes sesi pertama. Ratih meraih total nilai 396, dengan rincian TWK 115, TIU 135, dan TKP 146.
“yang jelas saya shock, tapi shocknya itu shock senang” ungkapnya.
Perempuan yang berlatar pendidikan bahasa Inggris tersebut juga menjelaskan kepada kru webstain mengenai alasannya memilih STAIN Sorong sebagai satker pilihannya.
“Saya memilih STAIN Sorong, karena suami saya kan di Raja Ampat, biar lebih dekat saja, kalau jauh-jauhan kan, nggak enak. Saya pilih STAIN Sorong juga karena sesuai dengan jurusan saya” ungkapnya.
Sebagai pemilik nilai tertinggi, Ratih tetap masih harap-harap cemas, karena harus melewati tahap seleksi berikutnya, yakni SKB. Pada formasi dosen bahasa Inggris diketahui terdapat 3 orang pendaftar yang ikut seleksi tahap pertama, dan sudah dipastikan dua orang dari ketiganya lulus nilai ambang batas, yakni Misnariah Idrus. Inilah yang menunjukkan bahwa persaingan masih ada.
Dari 37 orang yang mengiuti tes sesi pertama tercatat hanya 11 orang yang bisa mencapai nilai passing grade. Untuk STAIN Sorong sendiri masih ada sesi kedua dan ini merupakan sesi terakhir yang diikuti oleh 14 orang peserta.